Jamin Kesehatan Hewan Kurban, Jabar Terjunkan 500 Petugas Pemeriksa
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Sebanyak 500 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban diterjunkan Pemprov Jawa Barat guna menjamin kesehatan, keamanan, dan kehalalan hewan yang akan disembelih pada perayaan Hari Raya Idul Adha, 12 September mendatang.
Petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban ini berasal dari Dinas Peternakan (Disnak) Jabar, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jabar, Mahasiswa dan Dosen Kedokteran Hewan Unpad, serta dari DKM dan MUI.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, Pemprov Jabar setiap tahunnya selalu menurunkan tim kesehatan ke lapangan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat saat membeli hewan kurban bahwa hewan tersebut sehat dan layak dikonsumsi serta sesuai dengan syariah Islam.
“Kita setiap tahun selalu menyediakan tim kesehatan hewan kurban supaya ada jaminan kesehatan bagi masyarakat saat membeli hewan kurban bahwa hewan tersebut sehat dan layak dikonsumsi,” kata Aher, sapaan akrab Gubernur seusai melepas tim pemeriksa kesehatan hewan kurban di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (3/9).
Jaminan tersebut, lanjut Aher, juga sesuai dengan Undang-undang Nomor 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan hewan dimana pemerintah daerah diamanatkan bertanggung jawab menjamin keamanan, kesehatan, dan kehalalan daging yang beredar di masyarakat.
Aher pun mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban yang sudah diberi label sehat.
”Artinya itu sudah diperiksa jadi sudah aman,” imbuhnya.
Untuk masyarakat yang di pelosok daerah, karena keterbatasan jumlah tim pemeriksa, masyarakat dapat memilih hewan kurban dengan ciri-ciri hewan gemuk, tidak keluar cairan pada hidung, lincah, dan tidak kurus.
”Itu berarti sehat, pilihlah hewan kurban dengan ciri-ciri seperti itu,” terang Aher.
”Bila hewan terlihat murung, itu bisa jadi sedang sakit atau demam, enggak boleh. Apalagi yang terjangkit penyakit lain seperti cacing hati, itu dagingnya boleh (dikonsumsi) tapi hatinya tidak,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Aher juga mengatakan, untuk memberikan jaminan kesehatan dalam menjamin kesehatan hewan, keberadaan rumah sakit khusus hewan sangat dibutuhkan di seluruh kabupaten/kota.
Saat ini, sebut Aher, di Indonesia hanya ada satu-satunya rumah sakit hewan, yakni milik Pemprov Jabar. Ke depan Pemprov Jabar akan berupaya membangun rumah sakit hewan merata di semua kabupaten/kota di Jabar.
”Untuk menjamin kesehatan manusia melalui kesehatan hewan itu sangat perlu rumah sakit hewan. Tidak hanya di provinsi saja, tapi juga di kabupaten/kota. Sekarang di Jabar baru ada satu milik kita, itupun akan kita perluas agar lebih banyak menampung hewan. Jadi, hewan sehat manusia juga akan sehat, itu maksudnya,” jelas Aher.
Sementara itu, Kepala Disnak Jabar Dodi Firman Nugraha mengungkapkan, pemeriksaan hewan kurban di seluruh kabupaten/kota di Jabar sudah dilakukan sejak 1 September lalu dan akan dilanjutkan hingga menjelang Idul Adha.
“Pemeriksaan hewan kurban di tingkat kabupaten/kota sudah dilaksanakan sejak H-12 dan akan terus dilaksanakan. Kemudian sosialisasi dan bimbingan teknis ataupun pelatihan pemotongan hewan kurban juga telah dilaksanakan sejak sebulan yang lalu,” ungkap Dodi.