Jalan Cikapundung Timur akan Berubah Nama Menjadi Jalan Sukarno

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Atas permintaan pihak keluarga Presiden Sukarno, Jalan Cikapundung Timur, Kota Bandung akan diubah namanya menjadi Jalan Sukarno.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, perubahan nama tersebut rencananya akan dilakukan 10 November mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

“Selain permintaan keluarga Sukarno, pengubahan nama juga mengacu kepada kajian dan aspirasi dari masyarakat, serta berdasarkan persetujuan dewan,” ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil kepada Jurnal Bandung.

Emil melanjutkan, pihaknya sengaja memilih nama Sukarno, bukan Soekarno. Pasalnya, kata Emil, berdasarkan perkataan Sukarno dalam bukunya, Presiden Indonesia pertama itu tidak suka jika namanya menggunakan ejaan lama.

Menurut Emil, Jalan Cikapundung Timur dipilih untuk diubah namanya menjadi Jalan sukarno karena jalan tersebut berdekatan dengan Gedung Merdeka, dimana nama Sukarno mendunia.

Selain itu, Jalan Cikapundung Timur juga berdampingan langsung dengan Jalan Asia Afrika yang dianggapnya sebagai jalan paling istimewa di Kota Bandung.

Perubahan nama jalan tersebut, lanjut Emil, akan ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota yang sebelumnya sudah disetujui DPRD Kota Bandung.

“Ke depannya, jalan tersebut memang tidak akan bisa dilewati kendaraan secara rutin, paling yang boleh lewat hanya kendaraan yang menuju kantor di jalan tersebut,” jelasnya.‬

‪Selain Jalan Cikapundung Timur, pihaknya juga berencana mengubah nama Jalan Cikapundung Barat menjadi Jalan Gamal Abdul Naser.

Pengubahan nama jalan tersebut berdasarkan pengajuan Pemerintah Mesir sebagai bentuk solidaritas. Pasalnya, di Kairo, Mesir, juga terdapat jalan yang dinamai Jalan Sukarno sebagai tanda penghormatan.

‪”Sejauh ini, memang ada permintaan semacam itu dari mereka (pemerintah Mesir). Namun sampai saat ini belum kami bahas,” katanya.‬

Pengamat tata kota Sudarsono Katam menilai, pengubahan nama jalan tersebut tidak menjadi masalah. Namun, kata dia, sayang jika nama besar Sukarno diabadikan di Jalan Cikapundung Timur karena panjang ruas jalan itu terlalu pendek dan tidak ada apa-apa.

“Nama besar beliau (Sukarno) malah jadi terkesan disepelekan dan hanya sekedar diabadikan. Lagi pula kan sudah ada nama jalan Sukarno-Hatta, jadi ya buat apa lagi,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan