Inilah Rahasia Mengapa Pasar Cihapit Bisa Bersih dan Nyaman
Oleh Redaksi

Jurnal Bandung – Berbelanja di pasar tradisional biasanya kurang nyaman karena kebersihan dan kenyamanannya yang kurang terjamin. Tapi, lain ceritanya jika kita berbelanja di Pasar Cihapit, Kota Bandung.
Pasar ini menjadi salah satu pasar tradisonal yang bersih dan nyaman. Kekeluargaan antara pengelola dan pedagang pasarlah yang menjadi kunci kebersihan dan kenyamanan pasar ini terjaga.
Seperti dikisahkan Rizal, Kepala Pasar Cihapit saat ditemui Selasa (16/8) lalu. Menurut Rizal, diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pasar ini.
Perbincangan santai dengan Rizal dilakukan di salah satu warung kopi yang terletak di los makanan Pasar Cihapit. Warung kopinya sangat nyaman, bahkan disetting mirip kafe.
Dengan cekatan dan ramah, sang kepala pasar ini melayani wawancara kami sambil disuguhi secangkir kopi hitam khas Malabar, Pangalengan, Jawa Barat oleh sang penjual kopi yang setia melayani para pecinta kopi di Pasar Cihapit ini.
“Kami dari pengelola pasar melakukan pendekatan kekeluargaan dan mengedepankan suri tauladan dalam hal menjaga kebersihan pasar,” imbuh Rizal.
Bahkan, tidak segan-segan dirinya sebagai kepala pasar turun langsung mengepel lantai pasar dan memungut sendiri sampah yang berserakan. Paradigma bahwa pasar tradisonal yang becek tidak terjadi lagi di Pasar Cihapit ini.
“Agar mampu bersaing dengan pasar modern dan ritel, kebersihan dan kenyamanan pasar tradisional harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Rizal melanjutkan, ciri khas belanja di pasar tradisional adalah sosialisasi warga dengan tradisi adu tawar dan kekerabatan antara pembeli dan penjual. Bersih, nyaman dan barang berkualitas menjadi andalan pihaknya agar pembeli semakin banyak berdatangan ke Pasar Cihapit.
“Bekerja sama dengan pihak terkait kita periksa barang yang dijual agar terhindar dari pengawet kimia dan lainnya,” tambah Rizal.
Semula, kata Rizal, pasar hanya buka mulai jam tujuh pagi sampai jam sepuluh siang, namun sekarang sudah mulai buka jam lima pagi hingga jam tiga sore.
“Bismillah, koordinasi dengan pimpinan dibantu jajaran direksi dan penerapan aturan pasar sesuai undang-undang dan perda yang berlaku secara terus menerus dengan tidak ada rasa lelah kita bertujuan meningkatkan kesejahteraan pedagang. Alhamdulillah Pasar Cihapit bisa lebih nyaman seperti ini,” tuturnya.
Secara teknis, sebut Rizal, ada program Selasih atau Selasa Bersih-bersih. Sampah apapun yang dihasilkan pedagang masuk ke kresek kemudian pengelola mengumpulkannya.
Kolaborasi dan kerja keras ini menghasilkan prestasi yang bisa dinikmati berbagai pihak. Pasar yang tertata rapi, bersih dan nyaman mengundang pembeli semakin banyak. Bahkan Pasar Cihapit dijadikan salah satu destinasi kuliner makan siang bagi para karyawan di sekitar pasar ini.
Terpantau, ada warung makan yang selalu ramai dikunjungi pembeli saat makan siang di dalam Pasar Cihapit ini. Bahkan, sambil mengantar belanja di pasar tradisional, kita bisa menikmati kopi ala cafe yang ada di dalam pasar.
Desi, 37, salah satu pembeli setia di pasar ini menyatakan, walau rumahnya jauh, dia tetap memilih belanja di Pasar Cihapit.
“Saya seminggu bisa tiga kali belanja di sini karena sayur mayurnya lebih segar. Sekarang juga lebih bersih dan nyama,” ungkapnya.
Ibu Tukirin, salah satu pedagang yang sudah berjualan sejak tahun tujuh puluhan mengatakan, untuk menghadapi persaingan dengan pasar modern, kebersihan, keramahan, harus terus ditingkatkan dan digalakkan.
“Salah satunya dengan cara menjalankan program Selasih, Rebo Nyunda, dan Jumat berbaju batik,” katanya.