Inilah Alasan Mengapa TPA Legok Nangka Disebut Modern dan Ramah Lingkungan
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Selain disebut-sebut akan menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah modern pertama di Indonesia, TPA Legok Nangka juga dipastikan ramah lingkungan.
TPA seluas sekitar 94 hektare tersebut berlokasi di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung dan dibangun PT Dharmaprema Mandala selaku pihak kontraktor.
Menurut Project Manager PT Dharmaprema Mandala Dewobroto, seluruh permukaan tanah yang telah digali di TPA Legoknangka akan dilapisi geomembran dan geotekstil agar air sampah (lindi) tidak meresap ke dalam tanah.
“Lapisan itu untuk mencegah air lindi tidak masuk ke dalam tanah. Kalau masuk ke tanah bisa mencemari lingkungan,” ujar Dewobroto kepada jurnalbandung.com, belum lama ini.
Dia menjelaskan, lapisan geomembran tersebut berupa lembaran platik setebal 1,5 milimeter yang akan menutup rapat seluruh permukaan galian.
Agar lapisan geomembran tersebut tidak rusak atau robek saat sampah dimasukkan ke dalam galian, pihaknya kembali melapisi lapisan geomembran dengan geotekstil.
Sementara untuk pemrosesan air lindi, pihaknya memasang pipa untuk menyalurkan air lindi dari tempat penampungan sampah ke tempat pemrosesan limbah.
“Jadi ada pemrosesan air limbah. Setelah bagus, baru kita buang ke saluran amdalnya,” terangnya.
Dewobroto menjelaskan, sampah yang telah diproses nantinya akan diubah menjadi kompos dan gas yang bisa dimanfaatkan.
Jika tempat penampungan sampah sudah terisi penuh, tumpukan sampah yang sudah menjadi kompos akan diangkut dan tempat penampungan sampah itu akan diisi kembali oleh sampah baru.
“Bongkar lagi, angkut, jadi kompos. Habis itu, timbun lagi,” ujarnya seraya menambahkan, pihaknya pun akan memasang pipa untuk menyalurkan gas hasil pemrosesan sampah.
Namun, saat disinggung kapasitas sampah TPA Legok Nangka, Dewobroto mengaku belum menghitungnya secara pasti.
“Bisa untuk tujuh tahun, totalnya bisa jutaan kubik,” sebutnya.