Ingin Naik Gaji, Buruh Ancam Tutup Jalan Protokol dan Kepung Gedung Sate

Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnal Bandung – Ratusan Buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Barat mengancam akan menutup jalan-jalan protokol, bahkan mereka pun mengancam akan menduduki Gedung Sate bila penetapan besaran upah minimum tidak sesuai harapan buruh.

“Tuntutan aksi masih sama, serikat pekerja di Jabar menolak penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan. Kita menginginkan, gubernur menetapkan upah minimum itu lebih tinggi dari PP 78 atau setidaknya mengacu pada UU Nomor 13/2003 Pasal 88 ayat 4 dimana penetapan upah minimum harus mengacu pada kebutuhan hidup layak dengan memperhatikan inflasi dan laju ekonomi,” beber Koordinator Aliansi Buruh Jabar Iyan Sopian di Bandung, Kamis (10/11).

Dia menyatakan, pihaknya pun sudah berkomitmen akan turun ke jalan secara bergiliran dari sekarang hingga 21 November 2016 nanti.

“Sekarang FSPMI, nanti SPSI tanggal 15, tanggal 16 KSN akan turun dengan GOBSI, tanggal 17 buruh SPN dan GASPERMINDO. Bahkan, puncaknya mulai tanggal 18 sampai 20 November akan turun sama sama,” katanya.

Pada dasarnya, lanjut Iyan, aksi ini merupakan rangkaian aksi unjuk rasa menjelang penetapan upah minimum yang harus ditandatangani gubernur 20 November 2016 nanti.

“Ketika gubernur tidak merespons, maka tanggal 18-20 kami akan serentak mengepung gedung sate dan menguasai jalan-jalan protokol di Kota Bandung. Sesuai janjinya, kami berharap, gubernur bicara dulu dengan pimpinan serikat pekerja di Jabar sebelum menetapkan upah minimum dalam suasana tidak menekan. Kami menunggu realisasi yang disampaikannya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan