Industri di Kawasan Citarum Belum Peduli terhadap Lingkungan
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.com – ‎Dari 377 pabrik yang berdiri di kawasan Citarum, baru sedikit yang pengelolanya dinilai peduli terhadap lingkungan.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam seminar bertema “Bagaimanakah Arah Penegakan Hukum Lingkungan di Jawa Barat” yang digagas oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kelompok Kerja (Pokja) Gedung Sate, di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (22/11).
Aher, sapaan akrab Gubernur mengatakan, masih sangat sedikit pengelola pabrik di kawasan Citarum yang peduli terhadap lingkungan. Pasalnya, pengelola pabrik tersebut umumnya belum mengolah limbahnya dengan benar.
“Dari 377 industri, sangat sedikit di antara mereka yang melakukan treatment benda cair sebagai sisa atau limbah industrinya dengan ipal (instalasi pengolahan air limbah) secara benar,” terang Aher.
Aher melanjutkan, untuk membuat lingkungan menjadi baik bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan komitmen dari semua pihak, baik dari pengusaha maupun masyarakat.
“Bagaimana cara kita untuk menghadirkan komitmen bersama supaya semua pihak, khususnya teman-teman industri termasuk pasar, rumah tangga, dan lain-lain berkomitmen untuk tidak buang apapun ke sungai, sehingga lingkungan tetap terjaga,” jelasnya.
Dengan adanya komitmen dari semua pihak, kata Aher, bukan tidak mungkin air Sungai Citarum kembali bersih, bahkan layak minum.
“Sehingga, nilai air sungai akan sama bersihnya dari mulai hulu tengah sampai ke hilir,” katanya.