Harga ВВМ Turun, Tarif Angkutan Umum Ikut Turun Hingga 10%
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Deddy Taufik mengungkapkan, pasca turunnya harga bahan bakar minyak (ВВМ) bersubsidi, tarif angkutan umum pun akhirnya ikut turun. Menurut dia, penurunan tarif angkutan umum sebesar 5,03% hingga 10%.
“Untuk penyesuaian tarif itu angkanya 5,03-10%, terutama untuk komponen penyesuaian terhadap ВВМ. Kita punya hitungan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 52/2006 tentang Formulasi Perhitungan Tarif. Jadi kita menentukan tarif batas dasar, itu yang kita tentukan,” ungkapnya kepada Jurnal Bandung, di Bandung, Rabu (21/1).
Dia juga mengatakan, penurunan tarif tersebut telah ditandatangani langsung Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Tarif baru tersebut akan efektif berlaku mulai hari ini (Kamis, 22/1).
“Seperti halnya bis kota atau Damri itu turun Rp500 dari harga sekarang. Sementara untuk AKDP, terutama untuk bis besar 5% dan bis kecil 10% dari tarif batas atas dan tarif batas bawah. Itu ada hitungannya, per penumpang dikalikan jarak, baru keluar tarifnya,” jelasnya.
Namun, untuk tarif angkutan kota, lanjut Deddy, kewenangan penentuannya berada pada pemerintah kota/kabupaten.
“Tapi kita sudah lakukan pertemuan dengan kabupaten/kota untuk turun 10%. Ini efektif besok (hari ini),” ucapnya.
Dia berharap, seluruh pengusaha angkutan umum bisa mengikuti kesepakatan tersebut. Pasalnya, penurunan tarif tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama.
“Ini harus dipatuhi oleh semua pengusaha angkutan. Kita sudah rapat dengan Organda (Organisasi Pengusaha Angkutan Darat) dan masyarakat transportasi kabupaten/kota, Kadin, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian, bahkan dengan Dispenda,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, jika para pengusaha angkutan tidak mematuhi kesepakatan tersebut, maka Dishub Jabar tidak akan segan-segan memberikan sanksi.
“Untuk sanksi kita akan evaluasi trayeknya, di kartu pengawas kan ada. Akan kita evaluasi selama satu bulan, kita lihat nanti. Yang paling penting jangan stagnan pelayanan transportasi, kemudian Organda pun siap dengan pelayanan yang lebih baik lagi,” pungkasnya.