H Abdul Azis: Para Santri di Jabar Diharapkan Menjadi Pengusaha Handal

Oleh: Dadan Burhan AA

Jurnalbandung.com – Dalam upaya mendongrak perekonomian masyarakat di wilayah Jawa Barat, DPW Laskar Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) Jabar menggelar program santripreuneur.

Program santripreuneur tersebut akan diterapkan di 100 pondok pesantren di Jawa Barat sebagai pilot project pada Juli 2017. Para santri dari seluruh pondok pesantren yang ada di Jawa Barat diharapkan dapat menjadi wirausahawan handal setelah lulus.

Ketua DPW Laskar Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) Jawa Barat, H Abdul Azis, mengatakan kesan masyarakat terhadap santri yang hanya mahir mengaji dan berdakwah harus dapat berubah. Tahun ini para santri pondok pesantren di seluruh Jawa Barat akan digenjot menjadi seorang wirausahawan melalui program santripreuneur.

Dengan program tersebut, perekonomian masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Jawa Barat akan semakin menggeliat. Program santripreuneur tersebut akan diterapkan di 100 pondok pesantren di Jawa Barat sebagai pilot project pada Juli 2017.

Selain itu, DPW Laskar Aswaja Jawa Barat juga tengah menggaungkan konsep back to pasar dengan mengembalikan pasar tradisional sebagai sentral perekonomian masyarakat. Penggaunhan konsep back to pasar tersebut juga ditunjang dengan keberadaan warung masyarakat di setiap perkampungan.

“Kami tengah berusaha merubah kesan santri yang hanya pandai mengaji dan berdakwah saja. Tapi lulusan santri nantinya akan jadi pengusaha atau wirausahawan yang mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat,” kata Abdul Azis kepada Jurnalbandung.com di Nagreg, Rabu (3/5).

Abdul menyebutkan, DPW Laskar Aswaja Jabar juga terus berupaya  menggenjot baitul mal wa tamwil yang nantinya akan menjadi wadah perbankan syariah yang ada di setiap pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Jawa Barat. Bahkan, akan menggenjot koperasi pondok pesantren (kopontren) yang nantinya dapat menyalurkan kredit pinjaman kepada para santri yang sudah dilatih menjadi seorang wirausahawan dengan dukungan dari baitul mal wa tamwil.

“Kami akan berikan pelatihan kepada santri ditiap pondok pesantren tentang perekonomian kemasyarakatan yang produktif, sehingga lulusan santri nantinya siap terjun ke masyarakat dengan kemampuan berwirausahanya itu,” terangnya.

Lulusan santri, sambung Abdul, saat terjun ke masyarakat tidak terbelenggu lagi dengan kehidupan tradisional selama menimba ilmu di pondok pesantren. Lulusan santri juga dapat merubah mindset untuk tidak hidup dan ketergantungan dengan sumbangan infaq.

Abdul menggungkapkan, Laskar Aswaja saat ini memang tengah membantu pemerintah Jabar dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat agar semakin maju melalui santri. Bahkan, Laskar Aswaja juga memberikan pelatihan ketenaga medisan kepada para santri melalui cara medis tradisional seperti bekam, ruqyah dan herbal.

“Jadi ini akan mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat. Santri yang setelah lulus nantinya memiliki bekal membuka lapangan kerja, menjadi wirausahawan. Entah dengan cara berdagang, berbisnis, mau pun menjadi tabib,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan