Gubernur Minta Semua Pihak Kawal Tender TPPAS Nambo

Oleh: Bayu Wicaksana

Foto Yuga Khalifatusalam
Foto Yuga Khalifatusalam

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta semua pihak mengawal proses tender pembangunan tempat pembuangan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS)Nambo, Kabupaten Bogor.

Pengawalan dinilai penting agar proses pemilihan investor berjalan lancar, sehingga TPPAS yang akan menampung sampah dari Bogor, Depok, dan Bekasi ini bisa segera beroperasi.

Gubernur yang akrab disapa Aher ini menjelaskan, tender investasi TPPAS Nambo sudah memasuki tahap akhir. Dari 17 pendaftar, saat ini tersisa dua peserta yang salah satunya akan dipilih menjadi pemenang.

Heryawan berharap, pemilihan investor  akan tuntas bulan ini, sehingga bisa diketahui pemenangnya.

“Nambo (prosesnya) titik akhir. Tinggal dua perusahaan lagi, menentukan mana yang jadi pemenang. Tentu kita ingin tidak dipersoalkan orang, makanya kita minta bantuan ke berbagai pihak,” ungkap Aher kepada Jurnal Bandung.com di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (25/1).

Aher berharap, pihak yang tidak puas dengan hasil tender bisa berbesar hati menerima. Sebab, proses pemilihan tersebut dilakukan sebaik mungkin, tanpa kecurangan sedikit pun.

“Dua-duanya sama, punya hak untuk masuk dipilih. Persoalannya, harus ada jaminan ketika yang satu dimenangkan, yang sudah kalah enggak ngagorowok teu paruguh (teriak-teriak tidak jelas),” tuturnya.

Aher meyakinkan, Pemprov Jabar sudah sangat transparan dalam tender investor TPPAS Nambo ini.

“Kita ingin polanya diketahui semua, baik eksekutif ekesekutor, maupun penegak hukum seperti polisi, kejaksaan. Semuanya harus melihat ini sebagai sebuah kepentingan, jadi terlindungi,” papar Aher.

Pihaknya juga mengaku tidak memiliki kepentingan apapun selain bertujuan untuk mengatasi persoalan sampah dan mewujudkan pengolahan sampah yang baik.

“Tidak ada kepentingan apapun. Kepentingannya hanya satu, mengatasi persoalan sampah, menyuguhkan ke masyarakat bahwa ada pengolahan sampah yang modern,” katanya.

Aher juga mengingatkan semua pihak agar tidak mudah terpengaruh laporan-laporan miring terkait proses tender tersebut.

“Tolong kalau ada yang mempermasalahkan, jangan dianggap. Kita sudah transparan sejak awal,” ujarnya meyakinkan.

Lebih lanjut Aher mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika TPPAS Nambo akan menampung sampah dari DKI Jakarta. Hal itu, kata Aher, akan disesuaikan dengan kondisi setelah TPPAS beroperasi.

“Kalau memungkinkan, kalau kapasitas Depok, Bekasi, Bogor, masih oke, boleh DKI (Jakarta). Kalau belum cukup, ya enggak usah dulu. Jangankan untuk orang, kita aja belum cukup,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan