Gubernur Jabar Akan Terima Anugerah Budhipura dari Menristekdikti
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Pemprov Jawa Barat menerima Anugerah Budhipura dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Menurut rencana, penghargaan tersebut akan diterima langsung oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada acara puncak Harteknas ke-21 di Solo, hari ini, Rabu (10/8). Penghargaan diserahkan oleh Menristekdikti di hadapan Presiden Joko Widodo.
Dalam pers rilis yang diterima jurnalbandung.com, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan, tujuan pemberian penghargaan ini untuk mendorong peningkatan kemampuan iptek yang diikuti penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia.
Selain itu, untuk membangun iklim kondusif penguatan dan pengembangan inovasi sebagai outreach dari riset iptek dalam penciptaan nilai tambah komersil, ekonomi, dan sosial budaya secara berkelanjutan.
Termasuk memberikan dorongan kepada para pelaku inovasi (individu, organisasi, lembaga) agar dapat terpacu mewujudkan ide kreatif dalam penciptaan nilai tambah, baik sebagai individu maupun melalui kemitraan dan kerja sama antarinovasi.
Anugerah Budhipura merupakan bentuk apresiasi bagi pemerintah provinsi yang sukses dalam penguatan sistem inovasi kepada pemerintah kabupaten/kota. Selain Anugerah Budhipura, akan diberikan pula 7 penghargaan lainnya.
Pemprov Jabar sendiri telah mengikuti semua proses seleksi dalam ajang ini dan terakhir pemaparan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di hadapan para Juri yang berasal dari beberapa Kementerian, Lembaga Administrasi Negara, Dewan Ristek Nasional, LPNK dan Kadin di Kantor Kemristekdikti Jakarta, Kamis (28/7) lalu.
Lima inovasi teknologi yang dipaparkan Gubernur Jabar, yaitu penerapan teknologi pengendalian lalat buah pada mangga gedong gincu, penguatan inovasi pada kluster perbenihan kentang, perbaikan genetik sapi lokal pasundan, pengembangan ayam lokal sentul dan pengembangan green tea powder kualitas premium Jabar.
“Saat ini kita juga sedang merancang mobil desa yang diperuntukkan khusus petani,” kata Gubernur yang akrab disapa Aher itu.
Namun, kata Aher, semua inovasi ini bukanlah semata-mata untuk mengejar penghargaan, melainkan untuk sebuah inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Dapat penghargaan tentu ada rasa bangga meskipun kami selalu mengatakan kita berbuat yang terbaik bukan untuk sebuah penghargaan, tapi untuk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, itu tujuannya,” tuturnya.
Saat ini pun, lanjut Aher, Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Jabar tengah dikembangkan pada berbagai sektor sesuai dengan potensi wilayah dan komoditi unggulan yang difokuskan pada pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kemajuan teknologi, antara lain pada bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.
Kolaborasi antara perguruan tinggi berkelas dunia dan industri yang ada di Jabar telah terjalin dengan baik dan menghasilkan IKM baru berbasis iptek. Belum lagi didukung oleh anggaran untuk pengembangam iptek yang setiap tahun meningkat, untuk tahun 2016 ini sebesar Rp33 miliar, sedangkan tahun 2015 sebesar Rp16 miliar.