Fadillah Simeray Tebus Dosanya, Emil Cari Sosok Perusak Monumen KAA
Oleh: JB-01

Jurnal Bandung – Sosok pelaku vandalisme fasilitas umum (fasum) di kawasan Jalan Asia Afrika dan sekitarnya Fadillah Simeray, 23, akhirnya menepati janji untuk menebus kesalahannya.
Fadil, sapaan akrabnya bersama seorang sosok perusak lainnya Kusnadi, 43, secara gentleman datang memenuhi panggilan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di rumah dinas Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (1/5)
Keduanya datang untuk meminta maaf secara langsung kepada orang nomor satu di Kota Bandung itu, atas perbuatannya yang sempat membuat jengkel warga Kota Bandung.
Keduanya pun menerima sanksi tambahan dari Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. Selain ngepel Jalan Braga, mereka juga dikenakan hukuman pushup dan diharuskan memposting foto-foto terkait keindahan Kota Bandung selama 30 hari.
”Sekali lagi mohon maaf kepada warga Bandung. Semoga jadi pelajaran jadi kaum muda,” aku Fadil.
Seperti diketahui, usai pelaksanaan Konferensi Asia Afrika, sejumlah fasum di kawasan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga mengalami kerusakan. Seperti kursi yang patah, pot-pot bunga rusak karena terinja-injak, dan yang lebih parah lagi tulisan nama-nama negara yang dipasang di monumen Konferensi Asia Afrika (KAA) pun juga ikut dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kejadian tersebut menuai kritikan dari warga Kota Bandung. Melalui media sosial seperti Twitter dan Facebook, warga memposting tindakan memalukan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab itu. Contohnya saja aksi yang dilakukan Fadil dan Kusnadi.
Akibat aksinya itu, Fadil mengaku mendapat berbagai kritikan pedas dari warga Kota Bandung. Bahkan, akun Twitternya diserbu ratusan mention yang menyatakan tidak suka atas tindakannya.
“Sampai sekarang juga masih ada yang nge-bully. Tapi sekali lagi saya tidak bermaksud merusak, saya mengaku salah. Makanya saya membuat surat permintaan maaf dan diposting melalui instagram,” tutur fadil.
Senada dengan Fadil, Kusnadi juga menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh warga Bandung. Dia juga mengakui kesalahannya.
“Walaupun saya tidak ada niatan sedikitpun untuk merusak (fasilitas umum). Saya waktu itu naik kursi cuman mau ngambil posisi buat motret saja,” kilahnya.
Sementara itu, Emil mengingatkan seluruh warga Bandung untuk turut serta menjaga fasilitas publik yang telah dibangun, bukan malah ikut serta dalam pengrusakan.
Karena bagaimanapun, kata Emil, pemeliharaan fasum tersebut menjadi kewajiban bersama, pemerintah dan masyarakat.
”Buat warga Bandung harus bisa jadi solusi dan aksi. Kalau tidak jadi solusi, jangan jadi problem. Kalau tidak ikut gotong royong tidak usah ikut komentar,” ucap Emil.
Emil menjelaskan, hukuman yang diberikan kepada para pelaku pengrusakan, mulai dari ngepel Jalan Braga hingga memposting foto-foto terkait keindahan Kota Bandung selama 30 hari bertujuan agar hukuman tersebut berdampak positif bagi warga Bandung lainnya.
“Supaya pesan positif dan memberi nilai positif,” imbuhnya.
Emil menambahkan, pihaknya kini tengah mencari dan menelusuri sosok perusak ornamen nama-nama negara yang terpasang di monumen Asia Afrika.
“Yang lagi dicari yang cabutin tulisan negara,” tegasnya.
Jumat (1/5) siang, ratusan warga dari berbagai kalangan ikut serta dalam kegiatan “Ngepel Jalan Braga” yang digagas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Kegiatan itu menjadi salah satu cara untuk merangsang warga Kota Bandung untuk lebih mencintai kotanya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Edy Marwoto menuturkan, pihaknya akan menempatkan sejumlah personel Satpol PP di kawasan Jalan Asia Afrika dan sekitarnya.
Personel Satpol PP tersebut akan berkeliling dan menindak warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan ataupun merusak fasum yang ada di lokasi tersebut.
”Kira-kira ada 40 personel yang akan ditempatkan. Mereka floating (berkeliling) dan berjaga,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga akan kembali menggiatkan razia terkait denda sampah. Akan dibuat posko terkait denda sampah di sekitar kawasan Alun-alun Bandung.
“Senin (pekan depan) kita mulai giatkan lagi,” tandasnya.