Enggan di-PHP-in, Aher Akan Ambil Sikap Soal Venue PON
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Istilah pemberi harapan palsu (PHP) kini familiar di tengah masyarakat. Dan, siapa pun tentunya tak ingin di-PHP-in.
Begitu pun dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang kini tengah harap-harap cemas menunggu kepastian soal pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 mendatang, dimana Jabar menjadi tuan rumahnya.
Sebagai Gubernur yang juga Ketua Pengurus Besar (PB) PON XIX/2016, Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan tentunya tak ingin wajahnya tercoreng gara-gara pelaksanaan PON terganggu akibat belum tuntasnya pembangunan venue. Terlebih, pelaksanaan PON kini tinggal menghitung bulan.
Oleh karena itu, besok, Aher akan mengumpulkan seluruh pihak terkait dalam pengerjaan venue PON dan akan menanyakan kesanggupan mereka terkait penyiapan arena olahraga tersebut.
“Jumat besok (19/6), Gubernur akan mengecek ulang. Akan diputuskan sanggup atau tidaknya,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Deny Djuanda kepada Jurnal Bandung di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6).
Diakui Deny, memang ada sejumlah keterlambatan dalam pengerjaan venue PON. Meskipun enggan merinci kendalanya, namun Deny menyebutkan, persoalan lahan serta koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota menjadi salah satu kendalanya.
“Akan dicek, disesuaikan dengan rencana besar kami. Jadi diwanti-wanti, harus diselesaikan sekarang, di (APBD) perubahan. Jadi, kalau mau nyeberang (pengerjaan molor), hanya finishing saja, sampai Maret (2016),” terangnya.
Dia mengungkapkan, sejumlah pembangunan venue yang kini mengalami keterlambatan di antaranya Sarana Olahraga Arcamanik Bandung serta velodrome sepeda di Cimahi dan Ciamis. Bahkan, menurut Deny, terdapat venue PON yang hingga kini belum dilengkapi akses jalan.
“Sebagai contoh track sepeda motor di Subang serta lintasan pacuan kuda di Pangandaran yang masih terkendala pembebasan lahan untuk akses jalan,” sebutnya.