Emil Terus Dorong Pembangunan Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta
Oleh: JB-01
Jurnal Bandung – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus mendorong pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan kereta api cepat (Sinkansen) rute Bandung-Jakarta dan sebaliknya.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil yakin, kereta cepat dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung hingga double digit. Pasalnya, koneksi antara Bandung dan Jakarta dapat ditempuh lebih cepat, sekitar 30 menit.
”Kalau kereta cepat jadi dibangun, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung bisa naik double digit,” ujar Emil kepada Jurnal Bandung di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (7/5).
kini, lanjut Emil, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung berada di angka 9%. Angka tersebut terbilang cukup baik dibandingkan kota-kota lain di Indonesia. Rata-rata secara nasional saja pertumbuhan ekonomi berada di angka 7%.
”Nah dulu saya dapat nasihat dari ahli ekonomi Asutralia. Ekonomi Bandung bagus 8%-9%. Tapi tidak akan bisa lebih (naik), kecuali publik transportasinya dan koneksinya (antarkota) jauh lebih baik lagi,” katanya.
Untuk diketahui, rencana pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung ini digagas pemerintah pusat. Kini, pemerintah pusat menggandeng konsultan dari Tiongkok dan Jepang tengah melakukan detail enginering design (DED) terkait pembangunan kereta cepat tersebut.
Emil menyebutkan, selain peningkatan kualitas transportasi publik, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga diperlukan kerja sama luar negeri.
“Artinya jawaban ekonomi kita akan lebih baik jika koneksi kita (Bandung) ke Jakarta lebih baik, koneksi kita ke dunia juga lebih baik. Itu yang bilang ahli ekonomi Asutralia,” ucapnya.
Dampak positif yang dapat dirasakan secara langsung, sebut Emil, adalah waktu tempuh Bandung-Jakarta akan semakin cepat, dari asalnya 3 jam menjadi hanya 30 menit saja. Dengan begitu, proses pengiriman barang dan pergerakan manusia antarkedua kota pun bisa meningkat hingga 5 kali lipat.
”Ekonomi asalnya bergerak 3 jam Jakarta-Bandung, nanti bergerak hanya setengah jam. Kan kecepatan arus barang, arus segala rupa 5 kali lebih cepat,” ujarnya.
Namun, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Bandung Deden Y Hidayat meragukan pernyataan Emil tersebut. Sebab, kata dia, untuk mengukur hal itu perlu kajian yang komprehensif.
“Wali Kota bikin statement itu harus dikaji,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan Pemkot Bandung untuk melakukan pemerataan ekonomi agar pembangunan kereta api cepat ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Jadi tidak hanya dampak satu pertumbuhan ekonominya, tapi ada enggak pemerataannya,” ucapnya.
Deden pun memprediksi, dengan adanya kerta api cepat, sektor pariwisata Kota Bandung akan terdongkrak naik. Hotel, travel, dan sektor pariwisata lain akan semakin berkembang.
“Adanya Sinkansen, yang dominan (meningkat) pariwisata dengan berbagai sektornya,” sebut Deden.
Namun, lanjut Deden, dengan adanya peningkatan ekonomi ini, dampaknya tetap harus diwaspadai yakni semakin tingginya harga kebutuhan pokok di Kota Bandung.
“Persoalan yang bakal dihadapi Bandung nanti akan banyak uang yang bergulir. Kalau banyak uang yang bergulir pasti berpengaruh terhadap suply and demand, harga-harga kebutuhan pokok pasti bakal naik,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap, Pemkot Bandung dapat menyiapkan sebuah kebijakan yang dapat menyentuh langsung masyarakat.
“Karena bagaimanapun Bandung tidak bisa mengelak dengan perubahan itu. Bandung ini kota metropolitan,” tandasnya.