Emil Sebut Potensi Pungli Muncul Saat Warga Berhadapan dengan Petugas
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – Pemkot Bandung berkomitmen terus membuat inovasi untuk memaksimalkan pelayanan publik tanpa dikotori praktik pungutan liar (pungli) dari petugas pelayanan publik.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan, akar permasalahan pungutan liar terjadi karena masyarakat bertemu dengan petugas.
Oleh karena itu, pihaknya berharap, ke depan, ā€ˇmasyarakat tidak harus berhadapan dengan petugas pelayanan.
“Kita hilangkan pertemuan warga dengan petugas, di situlah pelayanan menjadi baik. Selama warga masih harus ke kantor, baik itu pemerintah maupun polisi, sebenarnya itu belum optimal,” ungkapnya di sela-sela Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik di Gedung Pusdai, Kota Bandung, Rabu (26/10).
Wali Kota yang akrab disapa Emil itu meyakinkan, pihaknya akan berusaha memangkas pelayanan manual. Sehingga, nantinya pelayanan sudah serba digital.
“Sedang mencari upaya 100% sebisa mungkin warga tidak perlu ke kantor pemerintah-pemerintah lagi karena semua sudah digital,” ujarnya.
Emil mengatakan, dari berbagai Inovasi Pelayanan Publik se-Indonesia yang dimunculkan di acara Forum Nasional Reflikasi Inovasi Pelayanan Publik, pihaknya tengah menyeleksi inovasi yang layak diterapkan di Kota Bandung.
“Kita lagi pilih, kita studi replikasi. Datang, lihat, suka, copy. Bandung sudah berikan ke 30 kota/kabupaten softwere smart city,” terangnya.
Emil menambahkan, pemangkasan mekanisme pelayanan yang berpotensi memunculkan pungli sudah seharusnya dilaksanakan dalam skala nasional.
“Dengan begitu, Indonesia bisa bergerak lebih cepat. Tidak hanya di pemerintah daerah, tapi di instansi lainnya,” tandas Emil.