Dukung Tax Amnesty, DPRD Jabar Desak Dispenda Ungkap Potensi Wajib Pajak
Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnal Bandung – DPRD Provinsi Jawa Barat mendesak Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Jabar bisa proaktif menyikapi kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang dilakukan pemerintah pusat.
Dispenda Jabar harus membantu mengungkap potensi wajib pajak agar semakin banyak yang mengikuti program tersebut.
Anggota DPRD Provinsi Jabar Abdul Hadi Wijaya mengatakan, Dispenda memiliki data-data terkait wajib pajak yang ada di Jabar.
Sehingga, organisasi perangkat daerah itu harus turut menyosialisasikan program tax amnesty tersebut ke masyarakat.
“Koordinasi dengan Dirjen Pajak dan Kementerian Keuangan, agar fakta yang kita miliki bisa diverifikasi. Atau sebaliknya, ketika Dirjen Pajak melihat ada yang berpotensi, maka dikomunikasikan oleh Dispenda,” kata Hadi kepada jurnalbandung.com di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Kota Bandung, Rabu (10/8).
Dengan begitu, Hadi optimistis akan semakin banyak wajib pajak yang mengikuti program tersebut.
“Sosialisasi juga sangat diperlukan. Ini menarik bagi semua yang punya aset, agar melapor,” katanya.
Hadi pun berharap, para wajib pajak agar jujur dalam mengungkap harta kekayaannya, hal ini pun sejalan dengan keinginan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Jujurlah sekarang, sebelum nanti ada keterbukaan perbankan pada 2018,” ujar Hadi.
Lebih lanjut Hadi berharap, dana yang terhimpun dari kebijakan tax amnesty ini nantinya bisa digunakan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dia mencontohkan, dana tersebut bisa disalurkan ke sektor pertanian dan perikanan.
“Kalau kita lihat di rumpun perekonomian, yang harus banyak dibantu itu petani, nelayan. Itu jumlahnya sangat besar. Saya usulkan penyalurannya ke sektor itu,” katanya.
Dia pun meminta agar perbankan bisa lebih mudah membantu permodalan petani dan nelayan. Terlebih, setelah adanya kebijakan tax amnesty ini, perbankan ditargetkan bisa menghimpun banyak dana dan memberi pinjaman dengan bunga rendah.
“Yang bersahabat, tapi tidak mengurangi ketelitian. Jangan mengulangi kesalahan lalu. Dana diobral begitu saja, akhirnya banyak kredit macet. Jadi ini perlu keseriusan, sejak penyeleksian, verifikasi,” pungkasnya.