Dua Penodong Siswa SMP di Angkot Dibekuk, Satu Ditembak Kakinya
Oleh: Riefki Farandhika
Jurnalbandung.com – Peristiwa penodongan siswa SMP di dalam angkutan kota (angkot) yang sempat menjadi viral di media sosial pertengahan November 2016 lalu berhasil diungkap jajaran Polrestabes Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto menjelaskan, pihaknya berhasil mengungkap peristiwa tersebut dalam waktu tiga minggu dan berhasil menangkap kedua pelaku penodongan.
Menurut Winarto, keduanya diamankan pada waktu dan tempat berbeda. Kedua tersangka, yakni Usep Supriatna alias Uce, 26, dan Dindin Syarifudin alias Goler, 35.
“Keduanya ditangkap Sabtu (3/12) dan Senin (5/12) dini hari di dua tempat berbeda,” ungkapnya saat ekspose perkara di Mapolsek Regol Kota Bandung, Senin (5/12).
Keduanya, lanjut Winarto, diduga menjadi pelaku penodongan lima siswa SMP 2 Bandung di dalam angkot. Kelima siswa yang menjadi korban, yakni Beril, M Daffa, Daffa, Gani, dan Fadil.
“Kini Polsekta Regol masih memeriksa keduanya dan beberapa barang bukti berhasil diamankan,” sebutnya.
Akibat perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 365 Jo Pasal 55 KUHPidana tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman di atas lima tahun.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak takut menghadapi begal atau jambret di dalam angkot. Sebab, para pelaku pun bakal berpikir dua kali sebelum melakukan aksinya.
“Jangan resah, jangan takut. Mereka bakal mikir dulu kali lakukan aksinya di angkot,” tegasnya.
Winarto menambahkan, jajarannya sempat menghadiahi timah panas kepada salah seorang pelaku penodongan karena melawan saat akan ditangkap.
“Satu pelaku kita tembak kakinya karena melawan saat akan ditangkap,” pungkasnya.
Sementara itu, Din Din alias Goler mengaku hilap melakukan penodongan. Selain sedang mabuk, saat peristiwa terjadi Dindin mengaku kepepet karena tidak punya uang.
“Ini yang pertama. Saya hilap dan lagi mabuk. Saya cegat angkot seperti penumpang biasa saja,” ujarnya.