Drainase Dikawasan PT Kahatex Rusak Akibatkan Banjir
Oleh : Dadan Burhan

Jurnal Bandung – Sejumlah ruas jalan di kabupaten Bandung terendam banjir, tidak terkecuali Jalan Bandung-Garut dan Arah Sebaliknya. Banjir yang merendam dikawasan Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya depan pabrik PT Kahatex masih menyisakan sisa banjir sekitar 15 hingga 20 sentimeter, Selasa (8/3).
Akibat banjir tersebut, kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas genangan air tersebut terpaksa memperlambat laju kendaraan. Genangan air tersebut disebabkan luapan air Sungai Cimande dan Sungai Cikijing.
“Hujan dari kemarin jam 8 malam, satu jam hujan air langsung tinggi. Kira-kira 60 sampai 70 sentimeter,” kata Bagus (26) warga Desa Cikijing, Kecamatan Rancaekek kepada Jurnalbandung.com.
Bagus mengaku, setiap hujan deras pasti terjadi banjir dikawasan ini. Pasalnya, drainase di kawasan PT Kahatex tidak berfungsi dengan baik.
Sementara, Kanit Lantas Polsek Rancaekek, AKP Chevy menyebutkan, akibat banjir tersebut, sejak Senin (7/3) malam antrean kendaran mencapai 1 kilometer dari kedua arah. Baik dri arah Garut mau pun Bandung.
“Banjir juga merendam Jalan Raya Bandung-Cicalengka, tepatnya di SPBU Citarik. Ketinggian banjir lebih dari satu meter,” ujar Chevy.
Hal senada diungkapkanĀ Kanit Lantas Polsek Cicalengka, AKP Sujana, akses jalan Raya Bandung-Cicalengka, tepatnya di depan SPBU Citarik memang sudah menjadi langganan banjir.
Banjir tersebut, kata Sujana, menggenangi jalan karena posisinya berada dibawah alias cekung. Setiap hujan, air dari Sungai Citarik dan selokan selalu menggenagi jalanan tersebut.
“Akibatnya akses jalan yang akan ke Cicalengka dan sebaliknya ke arah Bandung terputus, sehingga harus melewati Jalan Raya Bypass dan melalui Cikopo karena di situ tidak bisa dilewati,” jelasnya.
Sujana mengungkapkan, penyebab banjir yang menghubungkan kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Cicalengka tersebut diakibatkan buruknya saluran drainase.
Sujana mengimbau, bagi pengguna kendaraan dan masyarakat harus terus berhati-hari jika melewati jalan tersebut saat turun hujan. Masyarakt juga diminta untuk memanfaatkan jaringan informasi terkait banjir di wilayah tersebut.
“Jadi jika air menggenang, masyarakat dan pengendara bermotor bisa mengakses ke jalanĀ lain dan jangan sampai nekat menerobos, karena berbahaya,” ujarnya.