DPRD Jabar PAN Gabung Fraksi Golkar
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – DPRD Jawa Barat periode 2014-2019 menyepakati terbentuknya delapan fraksi partai politik. Pengumuman fraksi tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar, di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat (5/9).
Dari jumlah tersebut, terdapat dua fraksi yang masing-masing merupakan gabungan dari dua partai, yakni Fraksi Partai Golkar (gabungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional), serta Fraksi Restorasi Nurani Rakyat (gabungan Partai Nasional Demokrat dan Partai Hati Nurani Rakyat). Sedangkan fraksi lainnya berisikan anggota dewan yang berasal dari partai yang sama.
Fraksi Partai Golkar menjadi yang terbanyak dengan memiliki 21 anggota, terdiri dari 17 orang asal Partai Golkar dan empat orang asal PAN. Sedangkan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa menjadi yang paling sedikit dengan memiliki tujuh anggota.
Ketua Fraksi Partai Golkar Yod Mintaraga mengatakan, berdasarkan amanat Undang-Undang MPR, DPR RI, DPD, dan DPRD (UU MD3), syarat terbentuknya suatu fraksi yakni memiliki anggota minimal sama dengan jumlah komisi. “Di sini kan ada lima komisi, jadi minimal harus memiliki lima anggota, baru bisa membentuk fraksi utuh,” kata Yod di Gedung DPRD Jabar, Bandung.
Yod menjelaskan, Partai Golkar tidak mempersoalkan bergabungnya anggota dewan dari PAN. Sebab, kata Yod, hal ini menjadi kekuatan karena adanya penambahan anggota.
Selain itu, lanjut Yod, berdasarkan aturan, fraksi yang sudah terbentuk tidak bisa menolak adanya keinginan dari partai lain untuk bergabung. “Golkar menerima, sama-sama wakil rakyat, enggak masalah. Yang penting harus kompak dan taat aturan,” kata Yod.
Sementara itu, anggota DPRD Jabar dari PAN, Maman Abdurrahman mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah alasan terkait bergabungnya dengan Fraksi Partai Golkar. Maman menjelaskan, pihaknya memilih Golkar karena partai berwarna kuning itu merupakan partai besar.
Selain itu, kata Maman, pada Pemilihan Umum Presiden 2014 kemarin, PAN dan Partai Golkar berada dalam gerbong Koalisi Merah Putih pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Dipilihanya Golkar juga merupakan instruksi DPP, PAN dengan koalisi merah putih,” kata Maman di tempat yang sama.
Lebih lanjut Maman katakan, meski tergabung ke dalam fraksi yang berbeda partai, pihaknya optimistis bisa menjaga soliditas dengan anggota dari Partai Golkar. Maman pun menilai, meski memiliki anggota lebih banyak dan menduduki posisi pimpinan fraksi, Partai Golkar tidak akan sepihak dalam menentukan kebijakan. “Dan nanti pun akan ada evaluasi,” kata Maman yang juga menjabat wakil sekretaris fraksi ini.