Dinilai Sempit, Wagub Jabar Ingin Museum KAA Diperluas
Oleh: Bayu Wicaksono
Jurnal Bandung- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap, museum Konferensi Asia Afrika yang berada di kompleks Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung diperluas.
Pasalnya, Deddy menilai, ukuran museum Konferensi Asia Afrika (KAA) terlalu sempit sehingga tidak representatif sebagai tempat untuk mengenang peristiwa besar dan bersejarah bagi Bangsa ini.
“Museumnya cuma secuil, bagaimana generasi muda kita bisa bangga dengan peristiwa sejarah bangsa ini,” ungkap Deddy kepada Jurnal Bandung usai menghadiri Dialog Cerdas Berbudaya dalam rangka peringatan KAA ke-60, di Bandung, Senin (9/3).
Selain itu, menurut Deddy, perluasan museum KAA pun sangat tepat untuk pengembangan sektor pariwisata, khususnya di Kota Bandung.
“Ini bisa jadi ikon Kota Bandung,” imbuhnya.
Meskipun begitu, Deddy mengakui, pihaknya tak bisa berbuat banyak lantaran kewenangan pengelolaan museum KAA berada di tangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Ini punya MPR, pengelolaan Kemenlu. Pemprov Jabar bantu enggak boleh,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Museum KAA Kemenlu Thomas Siregar menyambut baik keinginan Deddy tersebut. Bahkan, kata dia, sudah dilakukan pembicaraan antara Pemprov Jabar, Kemenlu, dan MPR terkait wacana perluasan museum KAA.
“Kita prinsipnya sudah siap. Sebetulnya sudah ada pertemuan antara Pemprov Jabar, Kemenlu, dan MPR. Sudah pembicaraan, sekarang masih proses, tahap MoU (perjanjian kerja sama),” ungkapnya.
Thomas menyebutkan, luas Gedung Merdeka mencapai 1.650 meter persegi. Sementara yang digunakan untuk museum KAA hanya sekitar 25%-nya saja.
“Pengunjung museum KAA, setiap harinya mencapai 600-1.000 orang,” tandasnya.