Dijadikan Pedestrian, Jalan Dalem Kaum Sudah Ditutup

Oleh: Ridwan Farid

ridwan kamil iket
Foto net

Jurnal Bandung – Sejak Senin (9/3) kemarin, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung sudah ditutup. Rencananya, ruas jalan tersebut akan ditata untuk dijadikan pedestrian. Penutupan dimulai dari perempatan Jalan Otista-Dalem Kaum hingga Mesjid Raya Jawa Barat.

Seperti diketahui, penutupan Jalan Dalem Kaum merupakan bagian dari penataan menjelang peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan digelar di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika tak jauh dari Jalan Dalem Kaum, 22 April mendatang.

“Ruas Jalan Dalem Kaum dari mulai perempatan Otista hingga Masjid Raya Jawa Barat nantinya hanya diperuntukan bagi lalu lintas orang,” ujar Kabid Operasional Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung IW Ginting kepada Jurnal Bandung, Selasa (10/3).

‪Selain akan ditata, area parkir yang sebelumnya ada di sepanjang jalur tersebut akan dialihkan ke sekitar kawasan Alun-Alun Bandung.

‪”Parkir di kawasan Dalem Kaum nantinya dialihkan ke basement Alun-Alun, Jalan Balonggede belakang Pendopo, serta (lahan parkir) Griya dan King Plaza,” sebutnya.‬

Sementara itu, ‪Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan, menjelang pelaksanaan peringatan KAA ke-60, pengamanan di Kota Bandung akan semakin diperketat.

Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai kepolisian, TNI, hingga aparat kewilayahan.‬

‪”Saya sudah perintahkan camat mulai patroli menjaga kondusivitas di level- level kecamatan. Kepolisan sudah menyiapkan rute-rute dan bangunan bangunan yang dianggap rawan harus diperiksa dan dicek supaya tidak dimanfaatkan untuk hal yang tidak baik. Pengamanan dari TNI juga sama, sehingga kalau dari sisi keamanan tidak ada masalah,” jelasnya.

Menurut Emil, personel keamanan yang akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya peringatan KAA ke-60 itu mencapai lebih dari 3.000 personel yang berasal dari kepolisian dan TNI. Selain itu, ada sekitar 7.000 orang relawan yang membantu mengamankan perhelatan itu.

“Pengaman ini pastilah karena ancaman kepala negara. Vip prosedur segala cara terhadap teroris, demo, dan keamanan skala besar. Kekhwatirannya keamanan kepala negara terekspos di jalan. Hiji-hiji wae ges riweuh, sekarang dikalikan 20-30 kepala negara berjalan beriringan di ruag terbuka, kan jarang-jarang,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan