Dewan: Perekonomian Lesu, Serapan APBD Harus Dipercepat
Oleh: Bayu Wicaksana
Jurnal Bandung – Melemahnya pertumbuhan ekonomi belakangan ini telah berdampak terhadap masyarakat. Hal ini terlihat dari mulai banyaknya tenaga kerja yang diberhentikan.
Anggota DPRD Jawa Barat Gatot Tjahyono mengatakan, pemerintah harus mempercepat serapan anggaran. Belanja pemerintah harus digenjot untuk memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sebagai contoh, menurut Gatot, pemerintah harus mempercepat pembangunan di bidang infrastruktur. Pembangunan di bidang ini diyakini bakal memberi banyak efek bagi perekonomian masyarakat.
“Banyak efeknya. Seperti penjual pasir, terus nanti kan pekerjanya juga. Banyak efeknya kalau di infrastruktur ini,” kata Gatot kepada Jurnal Bandung, Rabu (26/8).
Lebih lanjut Gatot mengatakan, percepatan serapan anggaran ini diinstruksikan Presiden Joko Widodo saat rapat dengan para kepala daerah, di Bogor. Pemerintah pusat pun menilai percepatan serapan anggaran menjadi solusi yang baik di tengah terpuruknya kondisi ekonomi saat ini.
“Kemarin Presiden pun memerintahkan agar daerah mempercepat belanja pemerintah,” katanya.
Terlebih, lanjut Gatot, saat ini kepolisian dan kejaksaan dilibatkan dalam proses pembangunan, sehingga kekhawatiran masalah hukum dalam penggunaan anggaran negara tidak perlu dirisaukan lagi oleh pemerintah.
“Ya, kepolisian dan kejaksaan ikut terlibat, jadi pemerintah tidak perlu khawatir lagi,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku optimistis kondisi perekonomian Jabar akan tetap baik seiring peningkatan serapan APBD.
Heryawan mengakui, saat ini serapan APBD Jabar masih 36%. Namun, penyerapan akan terus meningkat sesuai instruksi Presiden Joko Widodo agar pemerintah mempercepat penyerapan anggaran.
Heryawan menuturkan, rendahnya penyerapan anggaran ini salah satunya karena faktor kehati-hatian dari pemerintah.
“Selama ini ada kekhawatiran, ketakutan dari pengawasan penegakkan hukum,” katanya.
Selain itu, Heryawan meminta agar para pihak ketiga segera mencairkan biaya pengerjaan proyek pembangunan. Selama ini, banyak pengusaha yang mencairkan pembayaran di akhir tahun.
“Nanti nagihnya di akhir, bareng-bareng, sekaligus. Padahal ada uang muka, pembayaran tahap 1, tahap 2, tahap 3. Mereka tidak ngambil,” paparnya.
Sehingga, meski serapan anggaran masih minim, Heryawan menilai, kualitas pembangunan yang dilakukan pemprov tetap berjalan baik. Hal ini terlihat dari tingginya pengerjaan fisik serta pengadaan barang dan jasa.
“Pengadaan barang jasa sudah di atas 50%. Kemudian proses tender dan lelang sudah di angka 75%. Berjalan dengan bagus. Itu tadi, karena pengusaha nagihnya di akhir tahun, biar sekaligus,” katanya.
Lebih lanjut Heryawan katakan, ke depan perlu adanya keterlibatan aparat penegak hukum dalam proses pembangunan yang dilakukan pemerintah. Hal ini penting untuk memberi kepastian hukum kepada pemerintah selaku eksekutor.
“Kita berharap nanti kepolisian, kejaksaan terlibat dalam asistensi proses pengadaan barang jasa,” katanya.
Kekhawatiran pemerintah dalam menjalankan pembangunan akan teratasi dengan hadirnya unsur kepolisian dan kejaksaan yang akan melakukan pendampingan terhadap proses pembangunan.
“Penegakan hukum, oke, harus. Pencegahan korupsi, harus, tapi harus proporsional. Pencegahan itu salah satunya dibuat tim. Tim itu harus mensupervisi, mengasistensi pengadaan barang dan jasa. Kejaksaan, kepolisian nanti supervisi,” katanya.
Hal ini terbukti ampuh saat dibentuknya Samsat Jatigede untuk menuntaskan pembayaran ganti rugi kepada warga yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede.
“Jabar punya pengalaman, Samsat Jatigede. Itu pengalaman terbaik. Bayangkan ada 11 ribu KK yang kemudian harus mendapatkan ganti rugi dan uang santunan. Berapat potensi keluhannya, berapa potensi persoalan?” katanya.
Namun, dengan adanya koordinasi 1 atap tersebut, berbagai potensi persoalan bisa teratasi.
“Sehingga ketika ada yang melaporkan, kita tahu laporannya ke arah mana. Ketika laporan ke kejaksaan, bisa ditepis bahwa laporan itu tidak benar. Bisa diketahui sejak awal. Kan enak,” pungkasnya.