Wagub Uu Diminta Segera Klarifikasi Deklarasi Dukungan Capres di Pesantren
Oleh : Redaksi
Jurnalbandung.com – Tim media Paslon Nomer Urut 02 Prabowo-Sandi, Imam Budi Hartono mempertanyakan kelakuan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang melakukan deklarasi dukungan untuk Capres Jokowi-Maaruf Amin di pesantren Tasikmalaya, padahal acara tersebut bukan terkait dukung mendukung capres.
Dia mengatakan, dari informasi yang didapatkannya, acara di sebuah pesantren itu untuk sosialisasi tentang keuangan syariah. Namun, pasa akhirnya ada kegiatan deklarasi dukungan Pasangan Calon (Paslon) Presiden-Wakil Presiden Nomor Urut 1 Jokowi-Ma’ruf.
“Kami meminta kepada Wagub Jabar agar memberikan klarifikasi,” ucapnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Selain itu, Dia juga mempertanyakan bahwa kegiatan deklarasi itu berlangsung saat hari kerja, pada hari Selasa (5/2) di Pondok Pesantren Sulalatul Huda, Paseh, Kota Tasikmalaya. Oleh karena itu Imam meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar agar segera ditindak.
Deklarasi dipimpin langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, KH Abdul Aziz Affandi, bersama Panglima Santri Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya Budi Budiman.
Wagub Uu datang sebagai panglima santri mengatakan, Deklarasi dukungan ratusan ulama ini telah menambah keyakinan pihaknya untuk mampu memenangkan kembali Pilpres tahun ini.
“Ini ada 500 ulama di Tasikmalaya yang hadir di deklarasi. Meskipun ulama ini tak seluruhnya hadir karena di Tasikmalaya jumlahnya banyak. Ini menjadi keyakinan kami bertambah untuk memenangkan Jokowi-Amin,” kata Uu.
Namun, deklarasi itu diwarnai insiden teriakan dukungan yang diduga ditujukan kepada ‘Prabowo Subianto, yang notabene pesaing Jokowi. Para tamu undangan yang berada di sana pun seolah menghiraukan teriakan tersebut.
Bahkan, ketika acara pembacaan deklarasi selesai, spanduk bertuliskan ‘Deklarasi Ulama Se-Kota Tasikmalaya Mendukung Ir. H. Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin’ diturunkan sejumlah orang.
Salah seorang putra Pendiri Pesantren, Silmi Abdussalam yang menyatakan deklarasi tersebut tidak sesuai rencana. Semula sosialisasi ekonomi syariah tapi praktiknya menjadi deklarasi dukungan.
“Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Maruf,” ucapnya.