Deddy Mizwar: Tekan Dampak Bencana, Mitigasi Perlu Libatkan Komunitas dan Masyarakat
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, agar sebuah bencana tidak menimbulkan korban dan materi yang besar, maka penanggulangan bencana (mitigasi bencana) perlu melibatkan komunitas dan masyarakat.
“Selain itu, kesadaran masyarakat pun perlu ditingkatkan melalui sosialisasi dan edukasi tentang bencana yang bisa terjadi kapan saja,” ujar Deddy dalam keterangan resmi yang diterima Jurnalbandung.com, Kamis (25/2).
Hal itu dikatakan Deddy seusai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Seluruh Indonesia yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (24/2) lalu.
“Kita bentuk upaya mitigasi atau pencegahannya dulu, early warning system (sistem peringatan dini) dan menyangkut juga kerja sama dengan berbagai komunitas yang ada, yang memang concern (ahli) di bidang itu. Ini untuk prabencana, jadi jangan menunggu bencana terjadi,” sambung Deddy.
Dia melanjutkan, pihaknya juga kini tengah mendorong agar semua kabupaten/kota di Jabar segera memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), termasuk kabupaten/kota yang dikategorikan tidak rawan bencana.
Pembentukan BPBD, kata Deddy, diperlukan untuk mempermudah koordinasi ketika bencana terjadi, baik untuk distribusi bantuan, evakuasi korban, maupun hal lainnya.
“Jangan main-main dengan tidak ada BPBD di setiap kabupaten/kota. Karena kabupaten/kota yang tidak punya BPBD ini gambling dengan nyawa manusia,” tegas Deddy.
Deddy menambahkan, edukasi mengenai bencana pun perlu dilakukan. Deddy mencontohkan, sekolah-sekolah perlu memberikan pendidikan atau pengetahuan tentang kebencanaan kepada anak didiknya, sehingga akan tercipta generasi sadar bencana ke depannya.
Pada kesempatan itu, Deddy pun sempat menyinggung mengenai bencana karena ulah manusia, yaitu rusaknya lingkungan alam yang disebabkan oleh limbah industri dan penambangan liar. Menurutnya, penegakan hukum terhadap para perusak lingungan masih sangat lemah dan tidak menimbulkan efek jera.
“Bagaimana membangun kultur dari masyarakat yang peduli pada lingkungannya dan juga mengantispasi bencana. Saya kira sangat sulit pada saat penegakan hukum ini tidak betul-betul serius dibenahi dalam masalah kebencanaan, khususnya bencana yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri,” tutur Deddy.