Deddy Mizwar Resmikan Gerakan KOTAKU di Indramayu
Oleh : Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.com – Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar meresmikan gerakan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di desa Malangsemirang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, Kamis (1/2).
Dia mengatakan, program KOTAKU ini sangat penting bagi masyarakat. Pasalnya dengan adanya program ini persoalan sanitasi akan teratasi.
Deddy Mizwar menjelaskan dengan adanya gerakan Kotaku, masyarakat mendapatkan kebutuhan air bersih dan air minur 100 persen. Sedangkan nol persen merupakan tingkat kekumuhan.
“100 persen masyarakat mendapatkan sanitasi yang layak,”kata Demiz
Dia mengungkapkan selama ini masih ada daerah-daerah di Jawa Barat yang masih belum layak dalam hal sanitasi. Sehingga lanjutnya menimbulkan penyakit yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
Selain itu, masih ditemukan tempat mandi cuci kakus (MCK) yang sumurnya berdekatan dengan septitank.
“Itu kan jadi kumuh dan tidak sehat. Harus kita hindari,”ujar Wagub Jabar
Dibeberapa tempat diterapkan sanitasi berbasis masyarakat (Sabernas) yang dilengkapi septiktank komunal. “Jadi disalurkan ke septiktank komunal dan dari septiktank komunal airnya limbah tadi jernih keluarnya karena diproses,”jelas Demiz
Dia menilai gerakan Kotaku sangat penting karena drajat kesehatan masyarakat itu biasanya tercermin dari lingkungan. Kalau lingkungannya kumuh dan kotor itu berarti masyarakatnya tidak sehat, pasti banyak yang sakit.
Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh lingkungannya sebesar 45%. Kalau lingkungannya kumuh, kotor pasti tingkat drajat kesehatannya rendah, termasuk rumah tidak layak huni. Selain itu, derajat kesehatan masyatakat dipengaruhi oleh 30% gaya hidup.
“Sekarang ini banyak penyakit tidak menular, diabetes, hipertensi, jantung, struk karena gaya hidup. Dari gaya hidup makanan atau gaya hidup kita, penyakit menular karena lingkungan. Kita yakini prilaku ini 30% dari gaya hidup seperti fasfood, macam-macam makanan dari impor kebanyakan jadi kegemukan juga akhirnya diabetes, jantung, hipertensi dan struk,”papara Demiz
Dia menambahkan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah sarana pelayanan kesehatan. Sedangkan, 5% pengaruhnya adalah penyakit turunan. Di desa malang ini juga dengan swadaya masyarakat 18jutaan, pemerintah sekitar 200 juta terbangun dalam lingkungan yang cukup bagus.
“Mudah-mudahan kita semua bisa menjaga bagaimana merawat drainase, saluran air supaya kesehatan masyarakat tetep terjaga, jadi produktif,”pungkasnya