Bocah Karawang Berfoto Seronok, Aher Minta Semua Pihak Bertanggungjawab
Oleh: Bayu Wicaksana
Jurnal Bandung – Belakangan, media kembali ramai memberitakan kasus amoral. Masyarakat pun dibuat terkejut dengan peristiwa itu.
Pasalnya, si perempuan baru duduk di bangku SMP, sedangkan pasangannya juga terbilang masih remaja.
Mereka dengan berani dan tanpa malu berfoto selfie layaknya pasangan suami isteri. Dan parahnya lagi, foto-foto syur itu sempat tersebar di media sosial.
Tak hanya membuat terkejut masyarakat, peristiwa itu pun membuat Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan angkat bicara.
Menurut gubernur yang akrab disapa Aher itu, kasus tersebut harus menjadi perhatian bersama dan semua pihak harus turut serta menyelesaikan persoalan tersebut agar tidak terus terulang.
“Sangat prihatin dengan kejadian seperti itu dan ini PR (pekerjaan rumah) kita bersama, karena itu perlu pendidikan agama, moral yang harus diperkuat di rumah di sekolah, dan lingkungan sosial,” ungkap Heryawan kepada jurnalbandung.com di Gedung Sate, Bandung, Jumat (4/3).
Heryawan pun menyatakan, kejadian seperti ini perlu diatasi oleh pemberian pendidikan agama pada generasi muda.
Sebab, kata Heryawan, pendidikan agama dan moral sangat penting untuk menjadikan anak tumbuh dewasa secara normal, baik dari sisi biologis maupun psikologisnya.
“Yang perlu dihindari adalah anak tumbuh dewasa sebelum waktunya akibat pengaruh eksternal,” sebutnya.
Menurutnya, banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kasus seperti ini, mulai dari lemahnya pengawasan orang tua, guru, sekolah, hingga masyarakat di sekitar.
Selain itu, menurut Heryaw, kini telah terjadi perubahan budaya dimana anak-anak jarang mengaji usai maghrib.
“Kalau terlalu bebas tanpa aturan, akan membuat (anak) mirip makhluk bukan manusia,” katanya.
Heryawan pun mengimbau agar internet digunakan secara sehat, sehingga anak-anak akan terhindar dari ekses negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Peran orang tua juga sangat diperlukan untuk mengawasi anak-anaknya, terutama dalam menggunakan gadget.
Dengan cara ini, kata Heryawan, kehadiran teknologi bisa mendatangkan manfaat dan anak dapat terhindar dari pengaruh buruk.
“Medsos kita dan internet kita mesti internet sehat, yang tidak merusak anak-anak. Teknologi harus menghadirkan sebuah kemajuan dan hanya untuk hal-hal yang positif,” bebernya.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jabar Netty Prasetiyani mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan P2TP2A Kabupaten Karawang untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Menurutnya, pemerintah dan penegak hukum harus segera bertindak dan bersama-sama menelurusi kasus ini. Sebab, kasus ini pun dinilainya sebagai pelanggaran Undang-Undang ITE
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan upaya preventif dan promotif. Sekolah akan diinstruksikan untuk memasukkan pesan moral kepada anak didik tentang bahaya medsos dan seks bebas.
“Kita akan segera cek dan langsung melakukan penanganan,” singkatnya.