BKSDA Jabar Selamatkan Belasan Ekor Primata‬

Oleh: Yuga Khalifatusalam

Foto net
Foto net

‪Jurnal Bandung – Sepanjang 2012-2015, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat berhasil menyelamatkan belasan ekor primata yang diambil pemburu dari sejumlah kawasan konservasi di Jabar.

Hewan-hewan tersebut hendak diperdagangkan oleh para pelaku yang sebagian besar berasal dari Indonesia timur.‬

‪Kepala BKSDA Provinsi Jabar Sylvana Ratina mengatakan, para pelaku perburuan primata di Jabar yang berhasil ditangkap ini sudah dijatuhi vonis hukuman.

Namun, jumlah primata yang diselamatkan ini diprediksi jauh lebih sedikit dibanding dengan yang berhasil diburu.‬ Menurutnya, saat ini jumlah primata di Jabar terus berkurang populasinya.

“Kami enggak tahu (jumlah perburuan) yang enggak diketahui,” kata Sylvana kepada jurnalbandung.com seusai menghadiri pelepasan surili, di kawasan hutan lindung Situ Patenggang, Kabupaten Bandung, Rabu (7/9).‬

‪Surili merupakan salah satu primata endemik Jabar yang populasinya terus berkurang. Karena kekhasannya yang hanya hidup di wilayah Jabar, hewan berukuran sedang ini pun dipilih menjadi maskot Pekan Olah raga Nasional (PON) XIX/2016 Jabar.‬

‪Sylvana menyebut, jumlah surili di kawasan konservasi di Jabar hanya sekitar 300-an ekor. Jumlah ini terus berkurang jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.‬

‪Selain itu, kata dia, jumlah Oa Jawa yang juga primata endemik khas Jabar pun terus berkurang populasinya, yakni sekitar 300-an. Dia tidak berani memastikan berkurangnya populasi ini apakah akibat perburuan atau bukan.‬

‪Yang pasti, pihaknya mengakui, tidak bisa maksimal dalam menjaga kawasan konservasi tersebut.

“Kami itu selain (mengawasi) satwa liar, juga seluruh kawasan daratan Jabar-Banten. Dibanding dengan personal kami di lapangan, enggak akan bisa kalau enggak dibantu,” ucapnya.‬

‪Dia menyontohkan, primata khas Jabar seperti surili diburu untuk kepentingan bisnis. Pelaku memperdagangkan mereka sebagai hewan peliharaan.‬

‪”Mereka menawarkan lewat Facebook. Yang ditangkap kemarin itu di Garut,” katanya.‬

‪Dia menegaskan, surili dan primata endemik Jabar lainnya merupakan satwa dilindungi karena jumlahnya yang terus berkurang.

Sehingga, bentuk perburuan dan pemeliharaan apapun sangat dilarang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya.‬

‪Untuk menyelamatkan satwa dilindungi tersebut, selama ini pihaknya rutin melakukan patroli. Selain itu, pihaknya pun menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat.‬

‪”Kita sangat membutuhkan bantuan berupa informasi dari masyarakat, mahasiswa. Masyarakat suka memberi tahu, kasih foto,” katanya seraya menyebut sejumlah hewan endemik Jabar lainnya pun terancam punah seperti macan tutul, elang jawa, dan penyu hijau.‬

Tinggalkan Balasan