Berikan Layanan Optimal, PB PON Kawal Ketat Kesehatan Kontingen Atlet
Oleh: Bayu Wicaksono

Jurnal Bandung – Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat siap menyambut ajang PON. Berbagai kesiapan dan keperluan sudah dipenuhi oleh tim yang dipimpin Alma Lucyati ini.
Ketua Bidang Kesehatan PB PON 2016 Jabar Alma Lucyati mengatakan, tim kesehatan PB PON 2016 Jabar sudah mulai bertugas. Dalam kirab api PON yang dimulai dari Indramayu pun, tim kesehatan selalu hadir untuk mengawasi kesehatan pembawa obor api PON. Selain itu, mereka pun sudah berjaga di setiap pintu-pintu kedatangan atlet.
“Di Bandara Husein (Sastranegara, Kota Bandung), di stasiun, kita sudah siapkan petugas-petugas kesehatan untuk para kontingen,” kata Alma kepada jurnalbandung.com, Senin (12/9).
Alma yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar itu menjabat itu menerangkan, selain personel dari Dinkes Jabar, tim yang dipimpinnya juga berasal dari berbagai pihak, seperti Dinkes kabupaten/kota, petugas kesehatan dari rumah sakit swasta, hingga unsur TNI/Polri.
Untuk memastikan kesehatan para kontingen, lanjut Alma, petugas pun sudah disebar di setiap penginapan kontingen dan venue pertandingan. Di setiap penginapan, sudah disiapkan satu tim petugas kesehatan yang bertugas mengecek kondisi kesehatan kontingen atlet.
Untuk setiap venue pertandingan, tim kesehatan yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk venue yang mempertandingkan satu nomor, pihaknya hanya menyiapkan seorang dokter beserta perawat.
“Tapi kalau untuk pertandingan yang banyak, seperti bulu tangkis kan bisa sampai tiga pertandingan, kita lipatgandakan petugasnya,” terang Alma.
Dalam setiap penginapan dan venue, tambah Alma, juga disediakan satu ruang khusus kesehatan. Dan di setiap medical room, disiagakan pula ambulans yang siap siaga jika diperlukan tindakan kesehatan lainnya.
“Ini penting kalau perlu rujukan ke rumah sakit. Kalau sudah dilihat di situ ingin memerlukan rujukan, maka kita rujuk, bisa direct pergi ke rumah sakit,” katanya.
Rumah sakit yang disiapkan adalah rumah sakit yang sudah dikerjasamakan, baik milik pemerintah maupun swasta. Menurutnya, terdapat 37 rumah sakit yang siap menangani kesehatan kontingen atlet PON.
Selain menyiapkan petugas kesehatan, pihaknya pun menyiapkan obat-obatan yang telah distandarisasi oleh pihak terkait. Sebab, setiap obat yang ada harus terhindari dari unsur doping.
Alma menuturkan, selain dari PB PON, masing-masing kontingen pun sudah memiliki tim kesehatan yang dibawa dari setiap provinsi.
“Tapi sebagai tuan rumah yang baik, kita tetap menyediakan,” ucapnya.
Khusus untuk upacara pembukaan, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan tim kesehatan Paspampres. Sementara, untuk mengecek menu makanan kontingen, Alma mengaku pihaknya tidak terlibat.
Sebab, pengecekan asupan kontingen tersebut diserahkan ke setiap hotel tempat mereka menginap.
“Food security dan gizi makanan di sana kan ada PHRI, jadi PHRI yang bertugas memantau setiap makanannya. Mereka memberi sampel makanan, lalu diperiksa. Kalau kita enggak punya SDM yang cukup untuk seperti itu,” katanya.
Untuk setiap menu makanan yang dikonsumsi, kata Alma, diatur oleh masing-masing pengurus cabang olahraga. Sehingga, hotel hanya bertugas menyiapkan makanan yang diminta oleh masing-masing cabor.
“Kan ada ikatan olahraga, jadi mereka yang menentukan. Mereka yang tahu untuk ukuran kalori atlet olah raga ini berapa, lemaknya berapa,” ujarnya seraya mengatakan, pihaknya hanya menyiapkan ahli gizi dari Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung.