Belasan Tahun Yuli Ikhlas Mengasuh Bayi-bayi yang Terlahir Memilukan

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Sejak 2014 lalu, Endang Yuli Purwati, 56, rela menghabiskan sisa hidupnya untuk mengasuh bayi-bayi malang yang terlahir dengan kisah memilukan.

Sudah lebih dari 20 bayi tak berdosa diasuhnya dengan penuh kasih sayang, layaknya anak sendiri. Bahkan, Yuli, panggilan akrabnya, tak mengharapkan balasan atas jasanya itu. Apalagi meminta-minta bantuan untuk menopang biaya hidup anak-anak asuhnya.

Kisah memilukan memang dialami oleh bayi-bayi yang diasuh Yuli. Selain dibuang begitu saja oleh orang tuanya akibat alasan ekonomi, banyak pula bayi yang lahir akibat ibunya mengalami pemerkosaan.

“Bayi laki-laki ini baru berusia 1 bulan. Sejak sehari dilahirkan di Jember, dia sudah dibawa kemari. Ibunya dihamili entah oleh siapa,” ungkap Yuli kepada Jurnal Bandung, Senin (21/9).

Ditemui di kediamannya di Kompleks Kopo Permai I Blok M Nomor 8, RT 2 RW 1, Kelurahan Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Yuli mengatakan, bagaimana pun bayi-bayi itu lahir, mereka tetap layak mendapatkan kasih sayang dan perhatian layaknya bayi-bayi yang terlahir normal.

“Bayi-bayi yang dititipkan di sini kebanyakan bayi yang dititipkan oleh keluarganya. Biasanya orang tua sang bayi adalah korban kekerasan seksual atau korban kekerasan dalam rumah tangga. Ada juga bayi yang diberikan begitu saja lantaran orang tuanya tak sanggup membiayai,” ungkap Yuli sambil terus menggendong seorang bayi laki-laki yang tengah tertidur lelap.

Sehari-hari, Yuli juga berprofesi sebagai guru di SMAN 4 Bandung. Namun, di tengah kesibukannya sebagai guru, tak pernah sedikit pun Yuli menampakan perbedaan kasih sayang antara anak-anak yang diasuhnya dengan anak kandungnya sendiri. Baginya, semua anak yang tinggal di rumahnya adalah anaknya.

Yuli juga mengaku telah mendapatkan persetujuan dari sang suami, Barnawi untuk merawat bayi-bayi tersebut. Saat pertama kali ingin mengasuh bayi-bayi malang itu, Yuli diingatkan sang suami akan tiga hal yang tidak boleh dia langgar, yakni tidak boleh mengeluh, tidak boleh membeda-bedakan kasih sayang, dan tidak meminta-minta sumbangan pada orang lain.

“Saya diizinkan suami mengasuh mereka dengan tiga syarat tersebut. Dan hingga kini, alahamdulilah, rejeki selalu mengalir pada anak-anak yang kami asuh, tanpa perlu kami meminta-minta pada orang lain,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan