Beat Boys Padukan Musik, Fesyen, dan Scooter Bergaya Mod
Oleh: Ridwan Farid

Jurnal Bandung – Bermula dari aktifitas nongkrong bareng di kawasan Jalan Cihampelas, Kota Bandung, sejumlah pecinta scooter di Kota Bandung berinisiatif membentuk sebuah komunitas.
Terinspirasi dari mod style yang populer di Inggris, mereka pun akhirnya membentuk sebuah komunitas bernama Beat Boys.
Komunitas ini memadukan kesamaan hobi pada musik, fesyen, dan scooter. Mod style sendiri pertama kali dikenal di era tahun 60-an. Gaya ini terinspirasi oleh sebuah subculture di Inggris yang terbentuk berdasarkan aliran musik.
Kata mod sendiri diambil dari kata modernist yang seringkali diartikan terhadap apapun yang populer, fashionable, dan modern.
Salah seorang anggota Beat Boys yang juga founder Beat Boys, Yari Kartadibrata mengatakan, mod culture tidak bisa dipisahkan dari fashion, musik, dan juga scooter.
Oleh karena itulah, anggota Beat Boys kata dia, amat menggandrungi apapun yang berkaitan erat dengan ketiganya.
“Fesyen yang kita gunakan biasanya smartdress yang tampilannya rapih. Untuk musik kiblatnya ke penyanyi-penyanyi Inggris. Scooter pun dipasangi aksesoris yang memang juga bergaya mod,” bebernya kepada Jurnal Bandung, Senin (16/3).
Bahkan, lanjut Yari, saking cintanya pada musik, dia pun memberikan nama yang erat sekali dengan musik pada kedua anaknya yakni Loudri Ibrahim Kartabrata dan Soundrina Siti Kamila Kartabrata.
Terbentuk sejak awal 2007 lalu, lanjut Yari, kini Komunitas Beat Boys-nya beranggotakan sekitar 300 hingga 400 orang yang berasal dari berbagai daerah, bahkan ada juga yang datang dari luar negeri.
Yari mengatakan, komunitas Beat Boys bisa dibilang sebagai komunitas bergaya mod pertama di Indonesia.
“Ada juga yang ikut gabung dari Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam,” ungkap Yari.
Yari pun mengaku bangga dengan perkembangan komunitasnya itu. Menurut dia, selain bisa menjadi wadah untuk menyalurkan hobi serta memelihara kebersamaan, melalui komunitas ini pun, dirinya mengaku mendapatkan manfaat lain, salah satunya bisnis.
Anggota Beat Boys yang umumnya pekerja itu, kata Yari, membantu dia membuka celah baru bagi usahanya yang juga bergerak di bidang industri fesyen.
“Jadi tidak hanya gaya-gayaan, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan, salah satunya pintu rejeki,” kata Yari yang akrab dipanggil Brenn di komunitasnya itu.