Bangun Ketahanan Keluarga, Ratusan Kader Motekar Disebar

Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnalbandung.com – Tingkat ketahanan keluarga dinilai sangat berpengaruh terhadap kualitas pembangunan. Kondisi ketahanan keluarga yang baik juga akan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, untuk menciptakan ketahanan negara yang baik, harus dimulai dengan menciptakan ketahanan keluarga.

Oleh karena itu, dia mengingatkan para orang tua akan pentingnya menjaga ketahanan keluarganya masing-masing.

Pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan ketahanan keluarga di Jabar. Salah satunya, dengan menerjunkan sejumlah kader ketahanan keluarga di setiap lokasi yang ketahanan keluarganya dinilai rendah.

Menurutnya, kader motivasi ketahanan keluarga (motekar) ini akan membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan keluarga di masyarakat. Selain mencari keluarga yang bermasalah, mereka pun bertugas untuk membantu menanganinya.

Sebagai contoh, para kader motekar di daerah akan memberi pengasuhan kepada anak yang kurang perhatian dari orang tuanya.

“Anggota keluarga yang ketahanan keluarganya bagus diberi amanah untuk merawat anggota masyarakat yang ketahanan keluarganya kurang,” kata Heryawan dalam Pengukuhan Kader Motekar di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Sabtu (10/12).

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jabar Sugilar menyebutkan, jumlah kader motekar di Jabar mencapai sekitar 700 orang dan bertugas untuk mencari dan memotivasi keluarga yang ketahanannya lemah.

“Para kader ini diangkat oleh gubernur, mereka diberikan honor,” kata dia.

Sugilar juga mengatakan, ketahanan keluarga yang lemah akan merugikan anak selaku generasi penerus.

“Ini akibat pola asuh anak yang tidak baik,” ujarnya.

Buruknya pola asuh ini, lanjut Sugilar, bisa dikarenakan ketidaktahuan atau kesibukan orang tua. Menurut dia, lemahnya ketahanan keluarga rentan terjadi di daerah yang orang tuanya banyak menjadi TKI (tenaga kerja Indonesia) ke luar negeri.

Selain itu, pola asuh yang tidak baik pun bisa dikarenakan perceraian orang tua. Dengan begitu, dia mengimbau para orang tua agar lebih mengintensifkan komunikasi dengan anak.

Sugilar menegaskan, pola asuh dan komunikasi yang baik dengan anak menjadi faktor penting dalam menciptakan ketahanan keluarga.

“Sesibuk apapun, harus diusahakan untuk berkomunikasi dengan anak setiap hari,” katanya.

Tinggalkan Balasan