Bangun Insfrastruktur, Jabar Terbitkan Surat Utang Rp8 Triliun
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menegaskan Pemprov Jabar segera menerbitkan obligasi guna mendanai sejumlah proyek infrastruktur, seperti bandara dan jalan tol.
Penerbitan surat utang jangka panjang ini diprediksi mencapai Rp8 triliun dengan tenor hingga 10 tahun.
Menurut Deddy, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan Jabar untuk menerbitkan obligasi daerah selambat-lambatnya tahun ini.
Langkah ini dilakukan setelah pihaknya terlebih dahulu mempertimbangkan pendapatan asli daerah (PAD) Jabar.
“Size penerbitan obligasi Rp4 triliun-Rp8 triliun. Tentu dipelajari PAD-nya. Kalau PAD tidak meningkat, menerbitkan obligasi seperti bunuh diri karena ini investasi jangka panjang,” ungkap Deddy dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Bandung, Jumat (31/7).
Deddy meyakini cara ini merupakan pembiayaan alternatif untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Kesiapan Pemprov Jabar menerbitkan obligasi, kata dia, dibuktikan dengan adanya kajian tim independen dan beberapa konsultan. Penerbitan obligasi ini kini tinggal menunggu prosedur dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun proyek bandara dan jalan tol di antaranya, Bandara nternasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Tol Cisumdawu, Tol Gedebage-Tasikmalaya, Sukabumi-Ciranjang, dan Ciranjang-Padalarang.
“Bandara Kertajati anggarannya untuk tahap I Rp4,3 triliun. Tapi kita mau bangun dulu tahap I sesi I dari tiga sesi. Jadi jumlahnya enggak sebesar itu, yang penting tahap I sesi I bisa beroperasi,” terangnya.