Atalia Kamil Jadi Calon Kuat Cawalkot Bandung di Pilkada 2024
Oleh: Redaksi
Jurnalbandung.com – Berdasarkan hasil survei Indonesia Politics & Research Consulting Atalia Praratya menempati posisi pertama untuk kandidat calon Walikota Bandung untuk pilkada 2024 mendatang.
Dari hasil survey tersebut, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini menempati urutan pertama dengan raihan 18,8 persen. Nama Wali Kota Bandung berada diposisi ke dua, dengan angka 18,0 persen.
Direktur Operasional dan Data Strategis IPRC Idil Akbar, menjelaskan, kedua nama antara Atalia dan Yana ini cukup ketat. Karena memang Idil menjelaskan, bahwa Atalia dipengaruhi oleh popularitas Ridwan Kamil, Sedangkan Yana, saat ini sedang menjabat Wali Kota Bandung.
“Kenapa dua nama ini cukup kompetitif? Karena jelas, Yana Mulyana merupakan Wali Kota Bandung saat ini dan Atalia merupakan istri dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Apalagi warga Kota Bandung masih cukup lekat dengan sosok Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil),” katanya dalam rilis survei bertajuk Dinamika Elektoral di Kota Bandung Menjelang Pemilu 2024, Jumat (2/9/2022).
Dia menjelaskan, Survey dilakukan terhadap 1.002 responden di Kota Bandung, demgan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei diadakan pada 20-30 Juli 2022.
Selain melakukan survey calon Wali Kota, Indonesia Politics & Research Consulting pun melakukan survey partai politik di Kota Bandung.
Dari hasil survey tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih berada di posisi teratas dengan 13,2 persen. Dibawahnya ada Gerindra (12,2 persen) dan Partai Keadilan Sejahtera (10,9 persen), Partai Golkar (6,1 persen), dan Partai Demokrat (4,8 persen).
“Alasan terbanyak orang memilih partai politik tertentu, karena mereka sudah sejak lama memilih partai yang bersangkutan. Selain itu, masyarakat pun melihat sosok yang diusung baik untuk gubernur maupun presiden,” terang Idil.
Menyikapi survei ini, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bandung Folmer Siswanto M Silalahi mengatakan, pemilih tradisional merupakan basis terbesar partai moncong putih. Sehingga dirinya tak heran bila PDI Perjuangan masih disukai oleh masyarakat banyak.
“Jadi kami menjaga pemilih yang terus memilih PDI Perjuangan atau kita sebut pemilih tradisional. Dengan survei ini berarti membuktikan kerja-kerja kerakyatan kami sangat dirasakan oleh masyarakat Kota Bandung pada khususnya,” tegas Folmer.
Di tempat sama, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Bandung Ferry Cahyadi Rismafury menekankan, Yana masih menjadi kandidat kuat dari partainya untuk maju sebagai calon walikota Bandung pada pemilihan dua tahun mendatang.
“Ya bagaimanapun kan Kang Yana masih Wali Kota Bandung dengan artian seorang petahana. Ditambah dengan survei tadi berarti ada tren positif yang ditunjukkan oleh Kang Yana,” imbuh Ferry.
Pada kesempatan serupa, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi Golkar, Juniarso Ridwan mengaku, politik di Kota Bandung masih dinamis. Meski nama Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya masuk dalam survei yang dilakukan IPRC, pihaknya enggan terburu-buru untuk menentukan sosok yang akan maju pada pilkada mendatang.
“Kondisinya masih cair dan dinamis. Komunikasi politik juga masih kami lakukan dengan partai lain. Untuk urusan calon kepala daerah, kami serahkan kepada pimpinan pusat (DPP),” ucap Juniarso.