Asia Afrika Smart City Summit Siap Digelar di Bandung

Oleh: Ridwan Farid

Foto net
Foto net


Jurnal Bandung – Asia Afrika Smart City Sumit (AASCS) siap digelar di Kota Bandung, 22-23 April mendatang. Wali Kota dari berbagai negara di benua Asia dan Afrika akan membahas berbagai masalah perkotaan yang dihadapi masing masing negara. Sebanyak 132 delegasi dipastikan hadir dalam forum tersebut.

‪”Pertemuan puncak kota-kota cerdas Asia Afrika (Asia Africa Smart City Summit) berupaya menawarkan solusi bagi negara-negara Asia Afrika untuk berkolaborasi dan belajar satu sama lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi terkait permasalahan lingkungan, pemukiman, energi, dan transportasi,” jelas Ketua Panitia AASCS 2015 Suhono Supangkat kepada Jurnal Bandung dalam acara Media Gathering AASCS di Cafe Dakken, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (8/4).

AASCS sendiri merupakan rangkaian acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan digelar 19-24 April 2015 mendatang dimana puncak acaranya akan digelar di Kota Bandung dan akan dihadiri ratusan delegasi dari 109 negara di benua Asia dan Afrika serta 17 negara pengamat.‬

‪Suhono menuturkan, tujuan penyelenggaraan AASCS adalah mendorong keberlanjutan sistem perkotaan dan berkolaborasi dalam mempromosikan negara-negara di benua Asia dan Afrika, serta mengembangkan ide-ide untuk memecahkan masalah yang terjadi di kota-kota besar melalui sistem kota cerdas.

‪Suhono menyebutkan, Jepang bisa menjadi salah satu role model penerapan smart city. Menurut dia, kondusifitas dan kepedulian masyarakat di kota-kota di Jepang sudah begitu kuat. Baik dari aspek teknologi, informasi, kesehatan, dan yang terpenting adalah jaminan keamanannya.

“Jepang itu masuk katagori negara aman melalui penerapan konsep smart city. Saya pernah hidup di Jepang enam tahun lamanya, siang atau malam itu aman,” imbuhnya.


‪Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan Ahmad Briliana menyatakan, 132 delegasi dipastikan hadir dalam gelaran AASCS. Ke-132 delegasi tersebut terdiri dari 28 orang kalangan pemerintahan, 38 orang kalangan industri, 41 orang akademis, dan 25 orang pembicara.‬

‪”Kalau berdasarkan negara ada 112 orang. Dari Jerman satu orang, Jepang dua orang, Maroko empat orang, Belanda sembilan orang, Irlandia satu orang, Korea satu orang, Spanyol satu orang, dan Vietnam satu orang,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan