Apresiasi Aplikasi yang Digagas Pemkot Bandung, Mendagri Minta Daerah Inovasikan Pelayanan
Oleh: Bayu Wicaksana
Jurnalbandung-com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo meminta pemerintah daerah mengembangkan inovasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Permintaan tersebut disampaikan Tjahyo seusai bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Senin (6/3). Menurutnya, peningkatan pelayanan kepada masyarakat wajib dipenuhi masing-masing pemerintah daerah.
Menurutnya, pemerintah tidak hanya dituntut mampu membangun infrastruktur ekonomi, melainkan harus juga mampu membangun infrastruktur sosialnya.
“Masalah kemudahan masyarakatnya ini yang saya kira patut digarisbawahi,” ujarnya.
Dia pun mengapresiasi sejumlah inovasi layanan yang dikembangkan Pemkot Bandung. Hadirnya sekitar 400 aplikasi layanan masyarakat yang diciptakan pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Wali Kota yang akrab disapa Emil ini patut ditiru oleh daerah lainnya.
Selain Kota Bandung, dia pun menyebut daerah lain seperti Surabaya, Banyuwangi, Denpasar, dan Yogyakarta yang layak menjadi referensi dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat.
“Nanti kita akan menyampaikan ke semua daerah agar bisa menyontoh,” katanya.
Dia pun menilai, jika seluruh inovasi layanan ini bisa diterapkan di daerah lain, kualitas pembangunan akan berjalan lebih baik. Dia menyebut, aplikasi kependudukan yang ada saat ini sudah cukup baik untuk keperluan hal tersebut.
“Kalau dipencet, satu kelurahan sudah bisa kelihatan jumlah penduduknya berapa, laki laki berapa, wanita berapa, golongan darah, yang punya KTP berapa, yang belum berapa. Semua sudah bisa,” paparnya.
Sementara itu, Emil mengatakan, pihaknya menjadikan inovasi sebagai hal utama dalam menjalankan pembangunan di ibu kota Provinsi Jawa Barat ini. Inovasi ini diwujudkannya ke dalam beberapa pelayanan, seperti kependudukan.
Menurut Emil, pihaknya memberlakukan pelayanan satu pintu dalam mengatasi kemiskinan. Dengan begitu, pelayanan seperti kesehatan, pendidikan, penyediaan tempat tinggal, dan pembagian beras miskin (raskin) bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, dia pun mengaku terus memperjuangkan pembangunan ekonomi kerakyatan.
“Harapannya, kami bisa menuntaskan kemiskinan di Bandung,” ucap Emil.