APBD Perubahan Kota Bandung Naik Rp221 Miliar
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Pemkot Bandung memproyeksikan nilai APBD perubahan 2015 meningkat Rp221 miliar atau sekitar 6% dibandingkan nilai APBD murni 2015. Alokasi APBD perubahan akan diprioritaskan untuk mendanai pelayanan dasar utama, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
“Ada peningkatan dan itu peningkatan pada pergeseran (program), termasuk pendapatan-pendapatan lain sekitar Rp221 miliar atau 6%,” ungkap Sekertaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto kepada Jurnal Bandung, Rabu (30/9).
Dalam hal pembangunan insfrastruktur, Yossi mencontohkan, APBD perubahan pun akan digunakan untuk meningkatkan layanan Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung menyusul kritikan yang disampaikan DPRD Kota Bandung yang menilai Diskamtam tidak becus becus merawat taman
Kritikan mencuat karena pihak DPRD melihat banyak tanaman di taman mati kekeringan. Namun, kata Yossi, setelah ditelusuri, diketahui jika Diskamtam ternyata tidak memiliki mobil penyiram tanaman. Oleh karena itu, dana APBD perubahan pun salah satunya akan digunakan untuk pembelian mobil penyiram tanaman.
Yossi melanjutkan, APBD perubahan juga akan dimanfaatkan untuk pembelian lahan pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujung Berung.
“Pembelian lahan RSKIA dan RSUD ini sudah dua tahun belum tereksekusi. DPRD dan pemerintah daerah sudah berkomitmen untuk pengadaan itu. Kami juga ingin memersembahkan rumah sakit yang refresentatif,” terangnya.
Untuk diketahui, sejak 2014 lalu, Pemkot Bandung berencana membangun dua rumah sakit yakni RSUD Ujung Berung dan RSKIA yang sudah tidak mampu lagi menampung pasien yang tiap hari semakin bertambah.
Melihat kondisi seperti itu, Pemkot Bandung akhirnya berencana mengembangkan ke dua rumah sakit daerah tersebut. Untuk RSUD Ujung Berung rencananya di kawasan Ujung Berung, RSKIA di Leuwipanjang.
Dana sekitar Rp218 miliar telah disiapkan Pemkot Bandung untuk membebaskan lahan di dua lokasi tersebut. Namun, hingga kini, belum rampung. Padahal, Pemkot Bandung sebelumnya menargetkan pembebasan lahan rampung 2014 silam.