APBD Jabar 2016 Diprediksi Tembus Rp26 Triliun
Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnal Bandung – APBD Jawa Barat 2016 diprediksi menembus angka Rp26 triliun atau lebih besar dibandingkan APBD Jabar 2015 yang besarnya Rp24 triliun.
Hal itu disampaikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan seusai menandatangani Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2016, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat (6/11).
Menurut Aher, sapaan akrabnya, angka yang tertuang dalam KUA PPAS tersebut masih dimungkinkan adanya pengurangan atau penambahan.
“Masih ada penambahan dan pengurangan, namun perkiraannya sekitar Rp 26 triliun,” sebut Aher.
Aher menjelaskan, volume perubahan sangat bergantung pada besaran sisa anggaran atau sisa lebih penggunaan anggaran. Selain itu, besaran volume pun sangat bergantung pada capaian pendapatan.
Dia juga mengakui, pendapatan Jabar pada tahun ini terhambat kondisi ekonomi yang masih melambat. Namun, dirinya tetap berharap pendapatan Jabar bisa tercapai sesuai target awal.
“Tahun sekarang kelihatannya rada kritis, tapi mudah-mudahan tercapai bisa 100%,” ungkapnya.
Aher mencontohkan, pendapatan Jabar berkurang karena adanya pelambanan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Oleh karena itu, pihaknya akan memaksimalkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan.
“Ada Samsat Gendong. Petugas akan menagih langsung kepada pemilik kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat. Kita kejar para pemilik kendaraan yang belum bayar pajak, bahkan hingga ke tempat kerjanya. Dan ini cukup signifikan menaikan raihan pendapatan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari meminta Pemprov Jabar agar memperhatikan prioritas pembangunan pada APBD 2016 mendatang.
“Pendidikan 20%, kesehatan 10%. Harus terpenuhi itu dulu,” singkatnya.