Apa Kabar Revitalisasi Pasar Kota Bandung?
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Lama tidak mencuat ke permukaan, rencana revitalisasi yang akan dilakukan Pemkot Bandung terhadap pasar-pasar tradisional di Kota Bandung kembali dipertanyakan.
DPRD Kota Bandung menilai, Pemkot Bandung belum menunjukan upaya untuk merealisasikan revitalisasi pasar tradisional berkonsep tematik tersebut.
“Rasa-rasanya, kami tidak mendengar tanda-tanda dimulainya revitalisasi pasar tradisional,” ucap Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan kepada Jurnal Bandung, Jumat (2/10).
Untuk diketahui, rencana revitalisasi pasar tradisional telah mengemuka sejak 2013 lalu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil lah yang pertama kali melontarkan ide tersebut.
Pasar-pasar tradisional nantinya akan ditata sedemikian rupa dengan mengusung berbagai tema, mulai dari pasar kerajinan, pasar bunga, dan pasar tematik lainnya.
Namun, hingga kini belum terlihat tanda-tanda akan dimulainya revitalisasi pasar tersebut. Contohnya saja terlihat di Pasar Sarijadi, Jalan Sariasih, Kota Bandung. Kondisi tersebut membuat puluhan pedagang yang masih berjualan di pasar tersebut geram.
Mereka menganggap Pemkot Bandung mempermaikan perasaan mereka. Pasalnya, peletakan batu pertama yang menjadi tanda dimulainya revitalisasi sudah dilakukan sejak 2014 lalu.
Teddy melanjutkan, pihaknya mendorong Pemkot Bandung, dalam hal ini Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Bandung untuk segera merealisasikan rencana revitalisasi pasar, sehingga anggaran yang telah digelontorkan menjadi sia-sia.
“Tahun kemarin Pasar Sarijadi sudah ground breaking, tapi belum dapat informasi kelanjutannya, ini jadi perhatian. Dewan mendorong agar PD Pasar melakukan percepatan,” ujarnya seraya meminta PD Pasar pun aktif memberikan laporan terkait perkembangan rencana revitalisasi tersebut.
“PD Pasar mendapat pernyataan modal yang cukup besar, tapi di lapangan belum ada sentuhan-sentuhan, apalagi sekarang mau musim hujan. Minimal ada perbaikan untuk atapnya dulu, sarana, dan prasaranya dibenahi, supaya masyarakat nyaman dan daya saing pedagang pun meningkat,” tambah Tedi.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Kota Bandung Rinal Siswadi membantah jika pihaknya berdiam diri atas rencana revitalisasi pasar tersebut. Tahun ini saja, kata Rinal, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp42 miliar untuk merevitalisasi Pasar Simpang dan Pasar Geger Kalong.
“Sekarang itu lagi DED (detail engginering desaign),” ungkap Rinal.
Namun, dia mengaku menemui sejumlah kendala di lapangan, salah satunya terkait tempat penampungan pedagang sementara. Dia berkilah tak punya lahan yang cukup untuk dijadikan tempat penampungan.
“Terus kalau ada lokasinya, pedagang suka tidak setuju, seperti yang
Pasar Sarijadi, itu kan gitu,” kilah Rinal.