Antisipasi Virus Zika, Kadinkes Jabar Imbau Warga Pelihara Ikan Cupang

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Pemprov Jawa Barat meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak untuk antisipasi penyebaran virus zika, terutama di pintu masuk Jabar seperti bandara dan pelabuhan menyusul pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek yang menyebutkan Jabar salah satu provinsi rawan virus zika.

Pemprov Jabar pun mengapresiasi langkah Bandara Husein Sastranegara yang memasang alat termoscanner atau pemindai suhu tubuh.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Jabar Alma Lucyati, ini sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan instruksi Gubernur Jabar terkait antisipasi penyebaran virus zika.

“Kami bekerjasama dengan otoritas setempat meningkatkan pengawasan di semua pintu masuk ke Jabar, baik di pelabuhan udara seperti di Husein Sastranegara maupun pelabuhan laut seperti di Cirebon, Subang,  Palabuhan Ratu, melalui peningkatan fungsi KKP (kantor kesehatan pelabuhan) yang memang mempunyai tugas untuk melakukan cegah dan tangkal masuknya beberapa penyakit ke Jabar,” jelas Alma di Bandung, Selasa (6/9).

Alma mengatakan, salah satu teknis screening-nya, adalah setiap mereka yang pulang dari negara yang terdaftar sudah terjangkit virus zika, di dalam pesawat sebelum turun diberikan kartu ALERT. Mereka yang memiliki gejala mencurigakan antara 2-7 hari sepulang dari negara yang terjangkit virus zika, agar memeriksakan kesehatannya lebih lanjut.

Namun yang terpenting, menurut Alma, adalah bersama-sama memelihara lingkungan agar terbebas dari nyamuk melalui kegiatan 3M plus menguras, mengalirkan, dan mengubur barang-barang bekas tidak terpakai yang dapat menjadi penampungan air dan memungkinkan jadi tempat nyamuk bertelur. Sebab, terang Alma, penyebaran virus zika sama seperti demam berdarah, melalui nyamuk Aedes aegypti.

“Trik yang dapat juga dilakukan adalah memelihara ikan cupang di kolam atau memakai larvadisa di tempat yg sulit dibersihkan,” sebutnya.

“Satu lagi, jangan lupa membersihkan tempat yang memungkinkan air terkumpul seperti belakang kulkas, tempat penampungan minum burung/hewan, penampungan air AC, dan lain-lain,” tambah Alma.

Sebelumnya, Menkes Nila Moeloek mengatakan, organisasi kesehatan dunia WHO menetapkan virus zika sebagai salah satu virus yang harus paling diantisipasi, khususnya di daerah Amerika Latin dan Asia. Menurutnya, virus itu sangat berbahaya, khususnya bagi ibu hamil.

“Yang ditakutkan adalah, kalau zika terkena ibu hamil, anak-anak yang dilahirkan akan berkepala kecil, meski ini butuh pembuktian lagi,” katanya.

Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah menetapkan status Indonesia waspada penyebaran virus zika setelah diketahui ada 41 orang terinveksi virus zika di Singapura. Infeksi pertama terjadi pada Mei lalu melalui seorang pria berusia 48 tahun yang baru saja kembali dari Brasil.

Tinggalkan Balasan