Antisipasi Banjir, Pasukan Katak Hingga Sumur Resapan Disiapkan
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Seiring dengan hujan yang mulai turun di Kota Bandung, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung menyiapkan sejumlah langkah antisipasi banjir, mulai dari menambah pasukan katak hingga sumur resapan.
Sekretaris DBMP Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, pihaknya akan menambah pasukan katak dari 8 menjadi 13 tim dengan anggaran sekitar Rp5 miliar.
Pihaknya juga akan menempatkan sejumlah alat berat di lokasi-lokasi yang diprediksi rawan banjir, seperti di Pasteur dan Gedebage.
“Kami akan beroperasi 2 minggu, kami berkeliling menggunakan alat berat,” ungkap Didi kepada Jurnal Bandung, di Balai Kota Bandung, Jumat (2/10).
Namun, terkait penyiapan alat berat, pihaknya tetap harus mempersiapkan langkah untuk menunjang kelancaran operasi. Pasalnya, di beberapa lokasi, warga suka menolak masuknya alat berat. Selain itu, tidak semua akses jalannya lebar.
“Tapi kami akan tetap upayakan,” ucapnya.
Selain itu, DBPM Kota Bandung juga tengah membersihkan gorong-gorong, agar aliran air saat musim hujan lebih lancar.
“Kami akan gunakan water jet untuk membersihkan gorong-gorong. Kayak di Soekarno Hatta lumayan berhasil, saluran terbuka jadi relatif bersih,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan pembangunan 222 sumur resapan.
“Ini (sumur resapan) dimensinya 60 centimeter dengan kedalaman 3 meter,” ungkap dia.
Sebelumnya, Kepala DBMP Kota Bandung Iskandar Zulkarnain menuturkan, pihaknya tengah melelangkan proyek pembangunan rumah pompa di beberapa lokasi.
“Rumah pompa rencananya sih 5 yang kita lelangkan tahun ini. Tapi karena yang dua masih ada maslah, jadi kita lelangkan 3 dulu,” katanya.
Program lainnya untuk penanganan banjir, lanjut Iskandar, yakni pembangunan jacking, yakni terowongan/gorong-gorong raksasa di bawah permukaan tanah yg diperkuat box beton didalamnya. Jacking akan dibangun di Jalan Pagarsih, Jalan Cikutra, Jalan Ir H Djuanda, dan Dr Djundjunan.
“Lokasi-lokasi tadi dipilih karena menjadi lokasi yang kerap banjir saat hujan besar melanda Kota Bandung,” ucapnya.