Anggota DPRD Jabar Ini Tantang Pemkot Bandung Wajibkan PNS-nya Gunakan Angkutan Umum

Oleh: Bayu Wicaksono

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung- Pemerintah dituntut memberi contoh yang baik terkait penggunaan angkutan umum. Hal ini sangat penting agar sosialisasi penggunaan kendaraan umum ke masyarakat bisa sesuai yang diharapkan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Provinsi Jawa Barat Dede T Widarsih mengatakan, program Jumat Ngangkot yang digagas Pemkot Bandung harus dimulai dari pemerintah itu sendiri.

Selain meminta masyarakat, unsur pemerintah pun harus mau menggunakan angkutan umum dalam aktivitasnya. Dede mengapresiasi jika Pemkot Bandung berani mewajibkan seluruh PNS-nya menggunakan angkutan umum.

“Sekarang (hari) Jumat dulu, mungkin nanti bisa ditambah waktunya. Atau kenapa enggak setiap hari,” kata Dede kepada jurnalbandung.com di Bandung, Minggu (21/8).

Dede yang juga anggota DPRD Provinsi Jabar ini berharap, Pemkot Bandung bisa konsisten dalam menggalakkan penggunaan angkutan umum. Program Jumat Ngangkot ini jangan hanya sekedar pencitraan saja sehingga harus benar-benar dilaksanakan.

Bahkan, dia menilai, pemerintah pun seharusnya melarang anak sekolah membawa kendaraan pribadi. Dia menyayangkan terus bertambahnya jumlah anak sekolah yang membawa kendaraan pribadi.

“Bahkan hampir semuanya pakai motor,” ujar Dede.

Selain menambah kemacetan, membiarkan anak sekolah membawa kendaraan sendiri sama dengan mengancam keselamatan.

“Orang tua juga jangan salah, sayang anak itu bukan memberikan motor ke anak. Itu bisa membahayakan, apalagi mereka masih suka kebut-kebutan,” kata Dede yang menyebut usia anak sekolah belum sepantasnya memiliki surat izin mengemudi (SIM), sehingga tidak boleh berkendara.

Meski begitu, Dede mengapresiasi gebrakan yang dilakukan Pemkot Bandung melalui “Jumat Ngangkot” ini. Menurutnya, hal ini harus diikuti juga oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota lainnya.

“Sosialisasi menggunakan angkot ini harus dilakukan di setiap kabupaten/kota,” katanya.

Lebih lanjut Dede mengatakan, saat ini, angkutan umum sudah semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Pendapatan angkutan umum pun berkurang drastis terutama sejak menjamurnya sepeda motor.

Oleh karena itu, Dede berharap, pemerintah bisa memberi subsidi kepada angkutan umum agar tetap bertahan bahkan bisa kembali menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

“Subsidi bahan bakar atau tarif. Dengan tarif yang terjangkau, masyarakat kembali tertarik untuk naik angkot,” ucapnya.

Dede juga meminta agar pengusaha dan sopir angkutan umum berbenah diri agar bisa menarik minat masyarakat. Selain harus menyuguhkan kendaraan yang aman dan nyaman, sopir diminta agar lebih tertib dalam berkendara.

“Jangan ugal-ugalan. Apalagi kalau sampai membahayakan pengendara lain. Itu hanya akan menimbulkan antipati,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan