Anggota DPR RI Ini Minta Pemkot Bandung Serahkan Pengelolaan GBLA Kepada PT PBB
Oleh: Redaksi
Jurnalbandung.com – Manajeman klub Persib Bandung sudah menyatakan kesiapannya untuk mengelola stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Hal tersebut pernah diutarakan oleh manajer persib Bandung Umuh Muhtar.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRI – RI dari Fraksi Partai NasDem Muhammad Farhan menjelaskan bahwa sudah saatnya Pemerintah Kota Bandung segera menyerahkan pengelolaan Stadion GBLA tersebut kepada Persib Bandung.
“Pemkot tidak perlu mengerahkan upaya terlalu besar untuk pengelolaan sebuah stadion. Delegasi dari Dispora kota Bandung pernah ke Kabupaten Gianyar (Bali) dan menyaksikan sendiri bagaimana klub profesional mampu mengelola stadion dengan sebaik – baiknya. Jadi kalau mau membuat kebijakan berbasis bukti (evidence based) maka pengelolaan GBLA harus oleh Swasta khususnya PT. PBB,” ujar Farhan saat kunjungan kerja di Kota Bandung Jawa Barat, Senin (23/12).
Dia mengatakan, saat ini kondisi lapangan GBLA sendiri masih cukup baik, namun memang harus ada renovasi besar-besaran, Karena bagian ada beberapa bagian yang memang sangat perlu dilakukan perbaikan.
“Kondisi fondasi konstruksi bangunan utama masih baik. Walaupun kondisi atap sangat tidak memadai dan bangunan tambahan atau samping sangat tidak memadai. Hal ini berdasarkan pemaparan Distaru Kota, Polrestabes dan pendapat konsultan Ahli. Jadi sangat perlu renovasi besar,” katanya.
Farhan menilai, isyarat manajeman Persib Bandung akan beralih ke Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung untuk dijadikan homebase, menjadi atensi bagi Pemerintah Kota Bandung untuk segera memberi kewenangan pengelolaan GBLA.
“Swasta (PT. PBB) diberi komitmen kelolaan jangka panjang. Tetapi diberi persyaratan dan pengawasan yang memastikan tidak membuka peluang penyalahgunaan seri kedua (korupsi). Jika tidak Diberikan ke PT. PBB, maka akan menimbulkan dua hal, yaitu janji GBLA untuk Persib tidak terpenuhi dan Persib akan pindah kandang ke Stadion Si Jalak Harupat,” terangnya.
Bahkan, Farhan mengajak unsur – unsur pimpinan di Kota Bandung untuk berdialog membahas GBLA dari berbagai sudut dengan transparan agar difahami publik. Pemkot Bandung, menurutnya, harus mampu menjadikan Stadion GBLA menjadi homebas Persib Bandung.
“Persib milik kita kebanggaan Jawa Barat. Saya mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah kota Bandung, yang terdiri dari Eksekutif, Legislatif, Kepolisan, TNI dan Adhiyaksa untuk membuka diskusi dan telaah hukum yang mendalam dan terbuka atas problem stadion GBLA,” katanya.
Farhan menegaskan, Kota Bandung tengah dihadapkan dengan permasalahan serius yaitu kontroversi penggusuran rumah deret Tamansari dan ketidakjelasan fungsi Stadion GBLA Gedebage.
“Para pimpinan wilayah Kota Bandung mampu menjadikan kota Bandung tetap sebagai rumah Sang Pangeran Biru. dan Kota Bandung tidak mengulang ironi menyedihkan, di Tamansari manusia digusur dari ruang hidup, di Stadion GBLA tidak satupun manusia boleh masuk,” pungkasnya.