Aher Nilai Masyarakat Belum Paham Bahaya Longsor
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai, pemahaman masyarakat terhadap bencana longsor masih kurang.
Terbukti, saat kunjungan kerjanya ke Jabar Selatan melalui Jalur Ciwideuy-Cidaun, di sepanjang perjalanan, masih banyak rumah-rumah yang berdiri tepat di bawah tebing.
“Saya kira pemahaman masyarakat masih kurang terhadap bahayanya bencana longsor, terbukti di bawah tebing masih banyak berdiri rumah, lihat saja di Cidaun, Sumedang, dan beberapa tempat lagi,” katanya kepada Jurnal Bandung di sela-sela kunjungan kerjanya di Ranca Buaya Kabupaten Garut, Minggu (7/12).
Gubernur yang akrab disapa Aher ini berharap, ada peran serta dari pemerintah setempat untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya bencana longsor.
“Oleh karena itu, harus ada peran serta dari pemerintah setempat agar melarang masyarakat membangun rumah di bawah tebing,” ucapnya.
Aher berpikir tidak perlu ada peraturan gubernur (pergub) khusus yang melarang masyarakat mendirikan bangunan di bawah tebing karena aturannya memang sudah ada.
“Sebenrnya bangunan yang didirikan di bawah tebing itu liar, kalau pun mau diuruskan ingin ada ijin resmi, pasti tidak akan keluar ijinnya. Jadi saya rasa tidak perlu ada pergub khusus,” paparnya.
Dia juga berharap, sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya longsor bisa tersampaikan dengan baik, dengan begitu diharapkan tak ada lagi korban bencana longsor.
“Di Jawa Barat ini hampir semua tempat rawan longsor karena memang tanahnya gembur dan subur. Jadi, memang longsor tidak bisa dihindari, tinggal kesadaran masyarakatnya saja (diperbaiki),” pungkasnya.