Aher: Formas Sunda Ngumbara Perkuat Seluruh Ormas Sunda di Perantauan

Oleh: Redaksi

Jurnalbandung.com – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menghadiri pelantikan pengurus Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan (Formas Sunda Ngumbara) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Aula Wisma Batam Kementerian Agama (Pusat Informasi Haji dan Umroh), Jalan Engku Putri Batam Centre, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (26/2) malam.

Dalam acara pelantikan ini, Aher, sapaan akrab Heryawan menekankan, keberadaan Formas Sunda Ngumbara ini bukan berarti menghilangkan organisasi masyarakat Sunda yang telah ada di seluruh daerah di Indonesia sebelumnya. Formas Sunda Ngumbara justru diharapkan akan semakin memperkuat ikatan masyarakat Sunda serta organisasi masyarakatnya.

“Ini (Formas Sunda Ngumbara) adalah sebuah paguyuban (perkumpulan). Ini adalah sebuah organisiasi tempat kita semua berkumpul, yang tidak menghapus organisasi-organisasi (masyarakat Sunda) yang ada sebelumnya,” ungkap Aher dalam sambutannya.

“Tapi agar kita semua bersatu, diikat agar kuat, agar seperti sapu lidi kalau dikumpulkan jadi kuat. Nah, kalau seperti sapu lidi Forum Sunda Ngumbara itu mengikat yang orang Sunda, orang Jawa Barat yang mengembara ke luar Provinsi Jawa Barat,” sambung Aher.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Formas Sunda Ngumbara Jaka Bandung. Kepulauan Riau (Kepri) merupakan provinsi ke-18 yang telah melantik dan mengukuhkan pengurusnya.

Pelantikan didasari Surat Keputusan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan Nomor: 18/SK-PP/FKMTSP/II/2017 tanggal 26 Februari 2017 tentang Kepengurusan Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan Provinsi Kepri. Formas Sunda Ngumbara Kepri dikomandani oleh Dede Suparman.

Lebih lanjut, Aher pun ingin masyarakat Sunda terus berdiaspora atau menyebar ke luar daerah Provinsi Jabar, bahkan hingga luar negeri. Hal ini untuk mendorong masyarakat agar mencari kehidupan yang lebih baik di perantauan. Sehingga pepatah “kurung batokeun” (bagai katak dalam tempurung) sudah tidak melekat lagi di orang Sunda atau warga Jabar.

“Biasanya orang Sunda itu suka disebut “kurung batokeun”. Tapi sekarang ngga ya, mulai ada dimana-mana ya (orang Sunda/Jawa Barat). Silakan apabila orang Sunda ada kemajuan dan mengejar tujuan hidup di Batam, di Kepulauan Riau. Silahkan teman-teman, saudara yang ada di Jawa Barat ajak saja ke sini (Batam) kalau ada kesempatan untuk maju,” ajak Aher.

Warga Sunda atau Jawa Barat yang ada di Provinsi Kepulauan Riau sekitar 148.000 orang. Menurut Ketua Formas Sunda Ngumbara Kepri Dede Suparman, warga Sunda dan Jabar yang ada di Kepri memiliki beragam profesi, mulai dari wiraswasta atau pengusaha hingga birokrat.

“Dari wiraswasta sampai pengusaha. Di birokrasi (pemerintahan) juga ada,” kata Dede yang telah 36 tahun merantau di Batam.

Dede melanjutkan, Formas Sunda Ngumbara ini sebagai forum untuk bersilaturahmi serta saling membantu antar-warga Sunda yang ada di perantauan. Namun, kata Dede, bantuan ini tidak hanya tertuju pada masyarakat Sunda saja, namun juga untuk warga daerah lainnya.

Tinggalkan Balasan