Adopsi Sistem Pendidikan Jepang, Siswa SD dan SMP di Bandung Akan Diberikan Mulok Soal Sampah
Oleh: Ferry Prakosa
Jurnal Bandung – Minggu lalu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berkunjung ke Jepang. Dari kunjungan tersebut, Emil, sapaan akrabnya berhasil menggandeng Pemerintah Jepang untuk membentuk materi muatan lokal (mulok) soal sampah untuk siswa tingkat SD hingga SMP.
“Pemerintah Jepang pada semester pertama tahun ini akan melatih guru-guru di Bandung terkait muatan lokal pendidikan persampahan,” kata Emil kepada Jurnal Bandung, di Bandung, Rabu (21/1).
Wali Kota lulusan Universitas of Berkeley ini menjelaskan, konsep pendidikan pengelolaan sampah tersebut mengadopsi konsep yang diterapkan Pemerintah Jepang.
“Pelatihnya nanti ialah orang-orang dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang,” ujarnya.
Pada semester pertama yang berlangsung Januari hingga Juni 2015, para guru akan diberikan pelatihan. Selanjutnya, pada semester dua atau Juli hingga Desember mendatang, para guru mulai membagi ilmunya kepada anak didiknya di sekolah.
Emil mengungkapkan, di Jepang, pendidikan soal sampah sudah masuk kurikulum pendidikan. Bahkan, Emil menyebutkan, sistem pendidikan di Jepang sangat canggih, komprehensif dan detail.
“Kalau kita enggak mungkin mengintervensi kurikulum formal karena kurikulum formal ada aturan dari pusat. Jadi nanti di Bandung materinya dalam bentuk muatan lokal yang bisa dilakukan saat kelas tambahan, pulang sekolah, atau ekstra kurikuler,” jelasnya.
Menurut Emil, cara tersebut merupakan solusi jangka panjang sebagai dasar untuk mengedukasi anak-anak usia dini agar peduli terhadap lingkungan.
“Ke depannya anak-anak itu bisa menjadi agen kebersihan,” pungkas Emil.