ADB Bantu Pemprov Jabar Terbitkan Obligasi

Oleh: Yuga Khalifatusalam

foto net
foto net


Jurnal Bandung – Proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka mendapatkan bantuan hibah dari Asean Development Bank (ADB) pada 2015 ini.

Hibah tersebut disalurkan kepada Pemprov Jawa Barat melalui program pelatihan pengelolaan keuangan terkait rencana penerbitan obligasi untuk mendukung pembangunan bandara tersebut.

Econom Public Management ADB Rabin Hatari mengatakan, sebagai mitra pemerintah daerah, pihaknya melihat rencana obligasi BIJB Kertajati sebagai upaya reformasi keuangan pemerintah yang patut diapresiasi. Oleh karenanya, berbagai persiapan harus ditempuh agar obligasi dapat diluncurkan tanpa meninggalkan persoalan apa pun.

“Kami akan membantu pemprov dalam membangun pembenahan manajemen keuangan daerah yang kuat. Jika nanti pemprov ingin meng-issue obligasi, fundamentalnya sudah kuat. Hasilnya mungkin ratingnya lebih baik, cost yang dibebankan pada pemprov pun akan berkurang,” kata Rabin kepada Jurnal Bandung usai membahas hal tersebut dengan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (22/1).

Lebih lanjut Rabin mengatakan, pelatihan ini diberikan untuk mendorong manajemen keuangan daerah agar lebih kuat melalui pembuatan sistem serta pengelolaan utang dan aset. Terlebih, kata dia, kini Pemprov Jabar memiliki Biro Investasi Daerah yang baru saja dibentuk.

Selain itu, pihaknya pun membantu Pemprov Jabar dalam menyusun regulasi terkait obligasi BIJB Kertajati. Menurut Rabin, pengelolaan aset yang dilakukan Pemprov Jabar sejauh ini sudah cukup baik. Hal ini, kata dia, terbukti dengan diraihnya predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tiga kali berturut-turut.

Di tempat yang sama, Manager Director Mandiri Sekuritas Iman Rahman mengatakan, obligasi BIJB Kertajati bisa diterbitkan mengingat bandara tersebut memiliki potensi yang baik, salah satunya bisa dilihat dari lokasi bandara yang dinilainya strategis.

“Kelayakan finansialnya layak. BIJB Kertajati tidak akan bersaing dengan (bandara) Soekarno-Hatta, malah melengkapi. Yang tadinya jauh tidak naik pesawat, jadi naik pesawat. Potensinya besar untuk penumpang,” ujarnya.

Selain itu, pembangunan BIJB Kertajati pun didukung oleh kondisi perekonomian Tanah Air yang terus membaik.

“Tahun ini inflasi menurun,” ucapnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, pada tahun ini, trend peluncuran obligasi untuk korporasi akan meningkat.

“Apalagi obligasi daerah yang ditunggu-tunggu,” katanya.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, rencana peluncuran obligasi BIJB Kertajati sudah mencapai 75%. Kini, pihaknya bersama ADB membahas sistem dan regulasi terkait obligasi tersebut.

“Bagaimana sistem pemerintah daerah mendapatkan uang dari obligasi. Ini kan tidak boleh melanggar aturan. Saya yakin ada jalan keluarnya, tidak menyalahi,” ucapnya.

Deddy pun menuturkan, Pemprov Jabar telah menyiapkan Rp400 miliar per tahun untuk dana pengembalian kepada obligor.

“Proyek obligasi awal Rp4 triliun. Kita harus rundingkan terus, kita akan komunikasikan terus, harus hati-hati,” katanya seraya menyebut pihaknya menargetkan obligasi diterbitkan tahun ini juga.

Tinggalkan Balasan