20 Siswa SMA/SMK Asal Sulut Ikuti SMN di Jabar
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menerima 20 siswa/siswi SMA/SMK, termasuk siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) asal Sulawesi Utara (Sulut) peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Jabar, di Gedung Sate Kota Bandung, Senin (1/8/16).
Program ini digelar oleh delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Jabar dengan tujuan untuk menumbuhkan generasi muda bangsa berkarakter dengan wawasan kebangsaan dan nusantara.
Usai acara pembukaan, Direktur SDM PT PN III Seger Budiarjo mengatakan, kedua puluh siswa/siswi ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan provinsi terkait.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, mereka bisa memahami berbagai macam potensi seni dan budaya nusantara yang beragam antara satu daerah dengan daerah lainnya serta menjadi bekal bagi mereka dalam belajar dan perencanaan masa depannya.
“Tujuan utama siswa/siswi ini kan untuk saling mengenal potensi keragaman, sumber daya yang ada di provinsi lain,” kata Seger dalam pers rilis yang diterima jurnalbandung.com, Selasa (2/8).
“Jadi sekembalinya mereka ke tempat asal, mereka bisa memahami betapa keragaman di nusantara, di Indonesia ini sedemikian luar biasa. Ada beberapa keragaman, potensi, tradisi budaya yang di tempatnya itu berbeda,” tambahnya.
Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program SMN. Mereka akan mengikuti berbagai kegiatan, seperti kunjungan ke berbagai lokasi seni, budaya, dan wisata yang ada di Jabar selama lima hari.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar sangat menyambut baik dan memberikan apresiasinya. Program ini menurutnya merupakan hal positif bagi generasi muda di tengah semakin masifnya peredaran gelap narkotika, kekerasan fisik, psikis dan seksual yang terjadi di kalangan generasi muda.
Kondisi tersebut menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bangsa ini, sehingga kegiatan seperti ini menurut Deddy, sebaiknya bisa digelar tidak hanya setahun sekali.
“Ini sangat positif. Mengenal wawasan nusantara ini sangat penting. Mengenal kekayaan alam jelas, potensi alamnya juga, termasuk sumber daya manusianya juga perlu dikenali. Manusia yang hidup di alam ini punya kultur yang berbeda di setiap daerahnya,” tutur Deddy.
“Ini yang meningkatkan toleransi kita, saling menghargai, sehingga menghindari kita dari perpecahan yang tidak perlu. Keragaman di nusantara itu adalah keniscayaan, tidak perlu diseragamkan malah,” sambungnya.
Kegiatan ini merupakan sumbangsih dan kepedulian terhadap generasi muda dari delapan BUMN, yakni PT Bio Farma (Persero), PT PN III, PT PN VIII, PT Jasa Tirta II, PT Pupuk Kujang, PT Jasa Marga, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.